Koropak.co.id – Belakangan ini, media sosial sempat diramaikan dengan video viral yang membahas tentang “khadam”, sebuah konsep yang mengacu pada hubungan antara manusia dan jin.
Dalam konteks ini, kata “khadam” berasal dari bahasa Arab yang berarti “pelayan”. Dalam kepercayaan supernatural, khadam adalah entitas yang dapat membantu seseorang dalam berbagai aspek kehidupan mereka.
Namun, terlepas dari fenomena terbaru ini, ada konsep lain yang menarik perhatian di Asia Timur, khususnya di Jepang dan Korea Selatan, yaitu teori kepribadian berdasarkan golongan darah. Teori ini dikenal sebagai “Ketsueki-gata” dalam bahasa Jepang.
Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Takeji Furukawa, seorang profesor psikologi Jepang, pada tahun 1927. Dalam sebuah artikel, Furukawa mengemukakan bahwa golongan darah seseorang dapat mencerminkan sifat dan kepribadian tertentu.
Ia berargumen bahwa protein yang membangun sel-sel tubuh manusia, termasuk sel darah, dapat mempengaruhi karakter seseorang.
Meskipun teori ini tidak didasarkan pada penelitian ilmiah yang kuat, konsep ini dengan cepat mendapatkan perhatian di Jepang dan berkembang menjadi bagian dari budaya populer.
Furukawa mengaitkan golongan darah dengan ciri-ciri kepribadian sebagai berikut:
– Golongan Darah A: Tenang, bertanggung jawab, dan perfeksionis.
Baca: Misteri Suara Gamelan dan Tanjakan Sengkan Gandrung
– Golongan Darah B: Kreatif, aktif, dan cenderung individualis.
– Golongan Darah AB: Rasional, tenang, tetapi kadang-kadang dualistis.
– Golongan Darah O: Optimis, ramah, dan memiliki jiwa pemimpin.
Pada tahun 1970-an dan 1980-an, teori ini semakin populer berkat penerbitan berbagai buku yang mengaitkan golongan darah dengan kepribadian, serta berbagai produk dan acara televisi yang mengangkat tema ini.
Di Korea Selatan, konsep ini juga sangat dikenal, sering digunakan dalam proses pemilihan pasangan atau bahkan dalam seleksi karyawan.
Namun, teori ini menghadapi kritik dari para ilmuwan dan psikolog yang menganggapnya sebagai bentuk pseudosains kepercayaan yang tampak ilmiah tetapi tidak didukung oleh bukti empiris yang memadai.
Meskipun demikian, teori kepribadian berdasarkan golongan darah terus mendapat dukungan dari masyarakat dan tetap menjadi bagian penting dari budaya populer di Jepang dan Korea Selatan.
Sementara teori ini mungkin belum terbukti secara ilmiah, daya tariknya yang kuat dalam budaya populer menunjukkan bahwa kepercayaan ini masih memiliki pengaruh besar dalam kehidupan sehari-hari banyak orang.
Dengan adanya penelitian lebih lanjut, mungkin akan ada perkembangan lebih lanjut mengenai validitas teori ini dalam konteks kepribadian manusia.
Baca juga: Eksplorasi Misteri Gua Umang dan Legenda Makhluk Gaib Karo