Muasal

Topak Ladeh, Sajian Khas Madura untuk Hari Raya Ketupat

×

Topak Ladeh, Sajian Khas Madura untuk Hari Raya Ketupat

Sebarkan artikel ini

Koropak.co.id – Di tengah kehangatan perayaan Hari Raya Ketupat, hidangan Topak Ladeh berdiri sebagai simbol kelezatan dan tradisi kuliner khas Madura. 

Dikenal sebagai sajian istimewa yang disajikan pada Hari Raya Ketupat, tujuh hari setelah Idul Fitri, Topak Ladeh membawa cita rasa yang mendalam dan penuh makna. Topak Ladeh bukan sekadar makanan; ia merupakan bagian integral dari tradisi masyarakat Madura. 

Sejarah hidangan ini mencerminkan bagaimana makanan tidak hanya memuaskan selera tetapi juga mempererat hubungan sosial dan budaya. Berakar dari tradisi “ketupat” Madura, Topak Ladeh memiliki keunikan tersendiri dengan kuah kental yang kaya rempah. 

Secara harfiah, nama Topak Ladeh mengacu pada lontong atau ketupat yang disajikan dengan kuah ladeh. Dalam bahasa Madura, “Topak” berarti lontong atau ketupat, sedangkan “Ladeh” merujuk pada kuah kental yang berbumbu. 

Hidangan ini menggunakan bahan-bahan utama seperti daging sapi, kelapa parut, dan kacang panjang, dicampur dengan bumbu-bumbu tradisional seperti bawang merah, bawang putih, cabai merah, kunyit, lengkuas, kunci, kayu manis, kencur, ketumbar, jinten, merica, jahe, pala, serai, dan daun jeruk.

Proses pembuatan Topak Ladeh dimulai dengan menghaluskan bumbu-bumbu dan mencampurkannya dengan santan kelapa parut dan kaldu sapi. Campuran ini kemudian direbus bersama kayu manis, serai, dan daun jeruk untuk menghasilkan kuah kental berwarna kemerahan.

Baca: Pamekasan, Pusat Budaya dan Sejarah di Pulau Madura

Kuah ini lalu disiramkan di atas ketupat yang telah disiapkan, dilengkapi dengan irisan daging sapi, telur rebus, dan sayuran seperti kacang panjang.

Tidak hanya menawarkan cita rasa yang khas, Topak Ladeh juga sering disajikan dengan bubuk jagung atau sambal urap sebagai pelengkap. Hidangan ini harganya terjangkau, sekitar Rp25.000 per porsi, menjadikannya pilihan populer bagi banyak kalangan.

Topak Ladeh juga merupakan contoh bagaimana makanan dapat menjadi bagian dari pelestarian budaya dan tradisi. Penyajiannya bukan hanya sebuah ritual kuliner, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat tali silaturahmi dan kebersamaan. 

Dengan tips penyimpanan yang tepat seperti menyimpan di tempat sejuk, menggunakan wadah kedap udara, dan menyimpan kuah terpisah—Topak Ladeh dapat tetap segar dan lezat.

Dalam setiap suapan, Topak Ladeh mengisahkan kehangatan dan kekayaan kuliner Madura, menjadikannya salah satu hidangan yang patut dicoba, terutama saat momen spesial seperti Hari Raya Ketupat.

Baca juga: Eksplorasi Rasa Autentik Madura di Warung Nya’ Lete

error: Content is protected !!