Seni Budaya

Memahami Nilai Moral dan Kejujuran Indonesia Lewat Relief Candi

×

Memahami Nilai Moral dan Kejujuran Indonesia Lewat Relief Candi

Sebarkan artikel ini

Koropak.co.id – Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang paling dermawan di dunia. Menurut World Giving Index (WGI) 2021, Indonesia meraih posisi teratas dengan skor 69%, menunjukkan tingkat kemurahan hati yang tinggi di kalangan masyarakatnya. 

Namun, di balik citra positif ini, ada pertanyaan mendalam tentang kejujuran yang sering menjadi landasan moral suatu bangsa. Studi “Civic Honesty Around the Globe” pada 2019 mengungkapkan pentingnya kejujuran dalam perkembangan sebuah negara. 

Kejujuran adalah elemen kunci yang mencegah pelanggaran janji, ketidakpastian kontrak, penghindaran pajak, dan korupsi. Dalam kajian tersebut, Indonesia berada di peringkat ke-33 dari 40 negara yang disurvei mengenai kejujuran, berdasarkan indikator “mengembalikan dompet yang hilang”. 

Peringkat ini menggambarkan tantangan besar dalam hal moralitas dan kejujuran di tanah air. Sementara itu, nilai-nilai moral dan etika yang mendalam sebenarnya sudah lama tertanam dalam sejarah Indonesia, seperti yang tergambar dalam relief-relief candi bersejarah. 

Candi-candi ini tidak hanya sebagai warisan budaya tetapi juga sebagai pengingat akan pentingnya prinsip-prinsip moral yang harus dipegang teguh.

Relief Candi Borobudur menggambarkan cerita Sang Buddha Gautama yang bereinkarnasi sebagai burung pelatuk yang membantu seekor harimau. 

Ketika harimau enggan berbagi makanan ketika burung pelatuk mengalami kesulitan, pesan moral yang tersirat adalah pentingnya tidak menaruh harapan pada balasan dari orang lain, dan melakukan kebaikan dengan tulus.

Baca: Lambangkan Seksualitas, Beberapa Candi Indonesia miliki relief Lingga dan Yoni

Candi Mendut menampilkan cerita persahabatan antara burung bangau dan kura-kura yang berusaha pindah ke telaga baru. Cerita ini mengajarkan pentingnya memiliki tujuan yang jelas, bersabar, dan tetap fokus meskipun menghadapi berbagai gangguan.

Relief Candi Surawana menampilkan konflik antara burung belibis dan kepiting, mengilustrasikan bahaya dari karakter licik dan pentingnya kewaspadaan serta kontrol diri untuk menghindari tipu daya.

Candi Kedaton memuat kisah Garuda yang berjuang untuk membebaskan ibunya dari perbudakan, menggambarkan bakti dan perjuangan yang dalam. 

Cerita ini mengingatkan kita pada bakti kita terhadap negara, mirip dengan bagaimana Garuda membela ibunya, serta pentingnya memperlakukan tanah air dengan penuh rasa tanggung jawab dan kehormatan.

Penting untuk meresapi pelajaran dari relief candi-candi ini sebagai cermin moral, guna meningkatkan kejujuran dan integritas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Nilai-nilai yang diajarkan oleh peninggalan sejarah ini seharusnya menjadi landasan untuk memperbaiki dan membangun moralitas yang lebih baik di masa depan.

Baca juga: Bisikan Misteri Candi Dieng, Jejak Sejarah dalam Kabut Waktu

error: Content is protected !!