PELANTIKAN 50 orang anggota dewan perwakilan daerah Kabupaten Tasikmalaya yang berlangsung di Gedung DPRD Senin (2/10/24), membawa angin segar bagi masyarakat Tasikmalaya. Harapan besar kini tertuju pada para wakil rakyat untuk membawa perubahan signifikan, terutama dalam sektor pendidikan. Sebagai fondasi bagi generasi penerus bangsa, pendidikan harus menjadi perhatian utama.
Jika kita merujuk data statistik Satuan Data Indonesia Kabupaten Tasikmalaya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Tasikmalaya pada Tahun 2022 sebesar (66,84 Poin), meningkat dari empat tahun sebelumnya, yaitu Tahun 2018 (65.00 Poin), Tahun 2019 (65,64 Poin), Tahun 2020 (65,67 Poin) dan Tahun 2021 (65,90 Poin). Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ini diklaim karena faktor kesehatan, Pendidikan, dan pengeluaran masyarakat yang meningkat setiap tahunnya.
Melihat data IPM tahun 2022, IPM kabupaten Tasikmalaya sebesar (66,84 Poin). Jika kita membaca angka tersebut sesuai pengelompokan panduan Badan Pusat Statistik, antara lain status pencapaian indeks dikelompokan ke dalam 4 kelompok yaitu; Skor IPM 80 atau di atasnya tergolong sangat tinggi; Skor IPM 70 sampai 80 tergolong tinggi; Skor IPM 60 sampai 70 tergolong sedang; dan Skor IPM kurang dari 60 tergolong rendah.
Dengan demikian IPM kabupatean Tasikmalaya pada dua tahun terakhir sebesar 66,84 Poit. Itu artinya IPM masuk pada kelompok sedang. Kalau mau masuk katagori tinggi diperlukan lebih kurang 6,61 poit.
Salah satu alat ukur IPM adalah adalah tingkat pendidikan yang berkaitan dengan tingkat pengetahuan masyarakati meliputi beberapa unsur yaitu; persentase masyarakat yang bisa membaca atau melek huruf, rerata lama waktu sekolah, tingkat partisipasi sekolah, dan tingkat putus sekolah. Ada pekerjaan rumah yang besar, harus dikerjakan anggota dewan yang baru bagaimana meningkatkan IPM di Tasikmalaya.
Dewan Perwakilan Daerah memiliki tugas dan fungsi salah satunya adalah membahas dan menyetujui rancangan peraturan daerah (Perda) mengenai anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang diajukan oleh kepala daerah. Pada posisi inilah dewan bisa mendorong pemerintah daerah meningkatan anggaran pendidikan melalui Peraturan Daerah (Perda).
Mengapa pendidikan dasar harus berkulitasnya?
Pertama merupakan fondasi bagi kemajuan bangsa ke depan. Kedua memiliki fungsi yang strategis, antara lain melalui pendidikan, peserta didik dibekali kemampuan dasar yang terkait dengan kemampuan berpikir secara kritis, membaca, menulis, berhitung dan penguasaan dasar untuk mempelajari sainstek serta kemampuan minmal dalam berkomunikasi dalam kehidupan bermasyarakat. Kedua pendidikan dasar dapat memberikan dasar–dasar untuk mengikuti pendidikan pada tingkat selanjutnya.
Saat ini pendidikan kita masih menghadapi masalah yang serius, terutama di daerah-daerah. Masalah tersebut seperti kurangnya sarana dan prasarana yang memadai, kualitas guru yang belum merata, kurikulum yang belum relevan dengan kebutuhan siswa, dan anggaran pendidikan yang belum optimal.
Ada banyak di daerah-daerah yang bagunan sekolah dasarnya yang sudah tidak layak, pemerataan guru ASN atau P3K yang tidak merata, dan lain sebagainya. Ada harapan yang ingin diitipkan kepada anggota dewan antara lain; Pertama alokasi anggaran. Melaui tugas dan fungsinya, dewan bisa mendesak pemerintah daerah agar menetapkan anggaran pendidikan ditingkatkan dan dialokasikan secara tepat sasaran.
Kedua, peningkatan kualitas guru. Dewan bisa mendorong adanya program pelatihan dan pengembangan profesional bagi guru secara berkelanjutan, merata, dan komprehensif. Pelatihan dapat mencakup pedagogik, pengembangan kurikulum, pemanfaatan teknologi, dan kepemimpinan. Pemerintah daerah perlu memberikan insentif bagi guru yang mengikuti pelatihan dan menunjukkan peningkatan kinerja.
Ketiga pengembangan kurikulum. Guru perlu ada pelatihan agar guru terampil mengembangkan kurikulum. Keempat pembangunan infrastruktur. Tekankan pentingnya membangun sekolah yang layak dan dilengkapi dengan fasilitas yang memadai termasuk akses jalan ke sekolah yang baik. Kelima ajak masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan, karena pendidikan dalah tanggung jawab bersama.
Ada beberapa solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Pertama buat program unggulan yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan, seperti program membaca, program sains, atau program seni. Kedua kolaborasi antara pemerintah, sekolah, masyarakat, dan dunia usaha. Ketiga evaluasi berkelanjutan terhadap program-program yang telah dilaksanakan.
Kita sepakat bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjang. Untuk membangun investasi masa depan yang baik perlu komitmen yang kuat dan kerja sama yang baik. Pendidikan adalah kunci yang akan memungkinkan tercapainya banyak tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) di Kabupaten Tasikmalaya tercinta. Ketika masyarakat mampu memperoleh pendidikan yang bermutu, mereka dapat keluar dari lingkaran kemiskinan.
Kita yakin dan percaya bahwa kualitas pendidikan di daerah Kabupaten Tasikmalaya akan terus meningkat. Mari kita bersama-sama mewujudkan Kabupaten Tasikmalaya sebagai pusat pendidikan berkualitas di Jawa Barat, dimulai dari upaya kecil kita masing-masing.
Nana Suryana, S.Ag., M.Pd – Dosen Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAILM Suryalaya Tasikmalaya/Pemerhati Pendidikan
Tulisan ini adalah kiriman pembaca Koropak, Isi dari Opini di luar tanggung jawab redaksi, Cara kirim tulisan, klik disini!