Memoar

Mengenal W.Z. Johannes, Ahli Radiologi Pertama Indonesia

×

Mengenal W.Z. Johannes, Ahli Radiologi Pertama Indonesia

Sebarkan artikel ini

Koropak.co.id – Prof. dr. Wilhelmus Zakaria Johannes, yang juga dikenal dalam ejaan baru sebagai Wilhelmus Zakaria Yohannes, adalah tokoh penting dalam sejarah kedokteran dan politik Indonesia. 

Lahir pada 16 Juli 1895 di Termanu, Rote, Nusa Tenggara Timur, dan wafat pada 4 September 1952 di Den Haag, Belanda, W. Z. Johannes meninggalkan jejak yang mendalam dalam berbagai bidang, terutama dalam radiologi, pendidikan, dan politik.

W. Z. Johannes adalah putra sulung dari M. Z. Johannes dan Ester Johannes-Amalo. Ayahnya, seorang guru bantu dan pengurus gereja, turut membentuk fondasi pendidikan dan etika yang kuat dalam diri Wilhelmus. 

Ia memulai pendidikannya di Sekolah Melayu di Kupang, kemudian melanjutkan ke Europesche Legere School (ELS) di kota yang sama. Tekadnya untuk mendalami ilmu kedokteran membawanya ke School tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA), tempat ia meraih gelar Indische Arts pada tahun 1920.

Karier kedokteran W. Z. Johannes dimulai di Palembang, di mana ia mengabdi selama sembilan tahun di rumah sakit setempat. Pada tahun 1930, ia pindah ke Centrale Burgelijke Ziekenhuis Batavia dan bekerja sebagai asisten dokter B.K. Van der Plaats, seorang guru besar radiologi. 

Pengalaman ini menjadikannya ahli radiologi pertama Indonesia dan membuka jalan baginya untuk menjadi tokoh utama dalam pengembangan ilmu radiologi di Indonesia. 

Pada 1935, ia dipindahkan ke Centrale Burgerlijke Ziekeninrichting Semarang, di mana ia melanjutkan dedikasinya dalam bidang ini sebelum kembali ke Batavia pada tahun 1936.

Baca: Mengenang Jasa Dr. Ainun Habibie: Istri Setia, Dokter, dan Pahlawan Kesehatan

Selain karier kedokterannya, W. Z. Johannes juga aktif dalam dunia politik. Ia pernah menjabat sebagai anggota Dewan Rakyat mewakili Karesidenan Timur dan menjadi Ketua Umum pertama Partai Kristen Indonesia (Parkindo). 

Saat masa pendudukan Jepang di Indonesia, ia bersama Sam Ratulangi mendirikan Badan Persiapan Persatuan Kristen (BPPK), yang menunjukkan komitmennya terhadap persatuan dan perjuangan bangsa.

Nama W. Z. Johannes kini diabadikan dalam berbagai bentuk penghormatan, termasuk Rumah Sakit Umum W. Z. Johannes di Kupang dan kapal perang TNI-AL, KRI Wilhelmus Zakaria Johannes. 

Sebagai seorang dokter yang mempelopori bidang radiologi di Indonesia, ia dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada 27 Maret 1968, sebuah penghargaan yang menandai kontribusi luar biasanya dalam pengembangan ilmu kedokteran dan perjuangan kemerdekaan Indonesia. 

Sepanjang hidupnya, W. Z. Johannes tidak hanya dikenal sebagai seorang dokter dan akademisi yang berprestasi, tetapi juga sebagai tokoh yang berani mengibarkan bendera Merah Putih di depan rumahnya, meski sering kali diancam oleh tentara Belanda. 

Sikap beraninya ini menjadi cermin dari semangat juang yang ia miliki, baik dalam bidang kedokteran maupun dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Baca juga: Sukiman Wirjosandjojo: Dokter, Politikus, dan Pendidik Indonesia

error: Content is protected !!