Actadiurna

Pendidikan Nasional Ingin Tumbuh Subur?

×

Pendidikan Nasional Ingin Tumbuh Subur?

Sebarkan artikel ini

 

Koropak.co.id – Pemajuan kebudayaan nasional sebagaimana amanah Undang-Undang nomor 7 tahun 2017, akan mempertegas posisi kebudayaan itu sendiri sebagai ruh, pemberi hidup dan penyangga bangunan pendidikan nasional di Indonesia. Sebab kebudayaan nasional merupakan akar pendidikan.

Jika kebudayaan nasional menghujam kuat dalam tanah tumpah darah Indonesia, akan kukuh dan subur pulalah bangunan pendidikan nasional Indonesia. Oleh sebab itu, kebudayaan yang maju adalah prasyarat yang harus dipenuhi jika ingin pendidikan nasional tumbuh subur, kukuh dan menjulang.

Demikian hal itu disampaikan Wakil Bupati Tasikmalaya, H. Ade Sugianto pada upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2018, di lapangan upacara kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Singaparna, Rabu (3/5/2018).

 

Pendidikan Nasional Ingin Tumbuh Subur?

 

Baca : Wakil Bupati Tasikmalaya Buka Expo Bumdesa

Tema Hadiknas kali ini kata Wabup, yaitu “Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan”. Hal tersebut agar dapat dijadikan momentum untuk merenungkan hubungan erat antara pendidikan dan kebudayaan, sehingga dalam waktu yang bersamaan dapat memproyeksikan pendidikan nasional ke depan sesuai yang dicita-citakan.

Sebagaimana disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, kata Wabup pendidikan juga harus menyiapkan tenaga technocraft, terampil dan kreatif, yang memiliki daya adaptasi tinggi terhadap perubahan dunia kerja yang kian cepat dan memiliki kemampuan berpresisi tinggi untuk mengisi teknostruktur sesuai dengan kebutuhan.

“Saat ini pendidikan di Indonesia masih belum merata dan dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia karena belum semua wilayah tersentuh pembangunan insfrastruktur yang bisa menjadi sabuk pendidikan dan kebudayaan dalam ikatan keindonesiaan. Pada tahun-tahun mendatang, pemerintah akan memberikan prioritas pembangunan infrastruktur pada daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), agar wilayah-wilayah tersebut terintegrasi dan terkoneksi ke dalam layanan pendidikan dan kebudayaan,” katanya.

Pendidikan Nasional Ingin Tumbuh Subur?

Baca : Wakil Bupati Tasikmalaya Lantik Kades

Guru, orang tua, dan masyarakat sejatinya menjadi sumber kekuatan untuk memperbaiki kinerja dunia pendidikan dan kebudayaan dalam menumbuhkembangkan karakter dan literasi anak-anak Indonesia.

Apalagi abad informasi dan teknologi telah begitu cepatnya merambah dalam berbagai sendi kehidupan. Hal ini akan menjadi tantangan eksternal dengan munculnya Revolusi Industri 4.0 yang bertumpu pada cyber-physical system yang telah mengubah peri kehidupan masyarakat.

Artificial intelligence, internet of things, 3D printing, robot, dan mesin-mesin cerdas secara besar-besaran menggantikan tenaga kerja manusia. Kecepatan dan ketepatan menjadi kunci dalam menghadapi gelombang perubahan tersebut, juga kemampuan dalam beradaptasi dan bertindak gesit.

“Oleh karena itu, mau tidak mau dunia pendidikan dan kebudayaan pun harus terus-menerus menyesuaikan dengan dinamika tersebut. Cara lama tidak mungkin lagi diterapkan untuk menanggapi tantangan eksternal. Reformasi sekolah, peningkatan kapasitas, dan profesionalisme guru, kurikulum yang hidup dan dinamis, sarana dan prasarana yang andal, serta teknologi pembelajaran yang mutakhir, menjadi keniscayaan pendidikan kita,” paparnya.

Pada upacara Hardiknas tersebut, Ade Sugianto memperlihatkan piagam penghargaan Status Kinerja Sangat Tinggi Bintang Tiga dalam penyelenggaraan pemerintah daerah yang diterima oleh Pemkab Tasikmalaya dari Kementerian Dalam Negeri RI belum lama ini. Wabup juga menyerahkan penghargaan untuk sejumlah pendidik dan tenaga kependidikan berprestasi tingkat Kabupaten Tasikmalaya tahun 2018.*

 

Baca pula : Bahayanya Games Kekerasan Untuk Anak

 

 

error: Content is protected !!