Koropak.co.id – Wakil Bupati Tasikmalaya, H.Ade Sugianto mengatakan, wilayah Kabupaten Tasikmalaya memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis yang berpotensi terjadinya bencana cukup tinggi. Tiga Kecamatan di Wilayah Selatan Kabupaten Tasikmalaya yang memiliki wilayah pesisir dan lautan yaitu Kecamatan Cipatujah, Cikalong dan Karangnunggal merupakan daerah rawan tsunami. Wilayah bencana lainnya yaitu di lima kecamatan sekitar Gunung Galunggung yaitu Kecamatan Sukaratu, Cisayong, Padakembang, dan Leuwisari menjadi daerah dengan potensi bencana gunung api.
Selebihnya wilayah Kabupaten Tasikmalaya terdiri dari wilayah perbukitan pegunungan adalah daerah rawan longsor. Bencana Banjir juga mengancam wilayah kecamatan yang dilalui aliran sungai Cilangla, Cimedang, Cipatujah, Cikaengan, Citanduy, dan Cuwulan. Mengingat tingginya intensitas kejadian bencana, pemerintah desa perlu memberikan perhatian yang lebih terhadap penanggulangan bencana, baik sebelum terjadi bencana, pada saat, dan setelah terjadi bencana.
Demikian hal itu disampaikan Wakil Bupati Tasikmalaya, H. Ade Sugianto pada acara rapat koordinasi (Rakor) Kepala Desa se-Kabupaten Tasikmalaya tentang Penanggulangan Bencana yang dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tasikmalaya H. Abdul Kodir, Kepala BPBD Kabupaten Tasikmalaya H.EZ. Alfian dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Tasikmalaya di Gedung Islamic Center Kabupaten Tasikmalaya, Singaparna, Rabu (3/5/2018).Baca pula :
– Rentetan Bencana Alam Di Tasikmalaya
– Tasikmalaya Dirundung Bencana
– Hujan Empat Hari Mengguyur Sebabkan Sukaresik Kebanjiran
Menurutnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memiliki peran yang vital dalam mengantisipasi dan mengatasi bencana agar masyarakat di daerah rawan bencana dapat memiliki rasa aman. BPBD juga dapat mengetahui secara pasti langkah antisipasi yang dapat dilakukan agar kejadian bencana yang memakan korban jiwa dan harta benda dapat diminimalkan.
”Untuk itu, kepala desa diharapkan dapat memberikan masukan kepada pemerintah tingkat kabupaten, agar kami dapat bertidak cepat dan tepat dalam mengantisipasi terjadinya bencana. Masyarakat pun harus paham dengan tindakan antisipatif bencana sehingga akan selalu siap menghindari dampak atau akibat dari bencana. Perlu diketahui, keberhasilan BPBD dapat diukur dari minimnya kerugian akibat bencana dan tidak adanya korban jiwa,” papar Ade.*
Penulis : Farhan