Koropak.co.id – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jawa Barat menggelar Sosialisasi Agroklimatologi untuk para insan pertanian di Tasikmalaya dan sekitarnya melalui program Sekolah Lapangan Iklim. Kegiatan yang digelar di Hotel Harmoni selama dua hari mulai Senin (7/5/2018) hingga Selasa (8/5/2018) dihadiri Anggota Komisi V DPR-RI Fraksi PPP Hj Nurhayati, perwakilan Kementerian Pertanian, serta perwakilan Stasiun Klimatologi Bogor.
Di hari pertama, Senin (7/5/2018) disampaikan materi tentang Mengenal Unsur Cuaca Iklim, dan Memahami Informasi Prakiraan Iklim. Sementara hari kedua, Selasa (8/5/2018) besok akan disampaikan materi tentang “Penggunaan Informasi Iklim untuk Mengatur Strategi Pola dan Jadwal Tanam”, serta “Pengaruh Cuaca dan Iklim Terhadap Hama dan Penyakit Tanaman”.
Kepala BMKG Bandung, Tony Agus Wijaya menuturkan tujuan diadakannya SLI adalah untuk meningkatkan pemahaman informasi cuaca dan iklim yang disebarkan BMKG untuk menunjang kegiatan pertanian di Tasikmalaya.
“Para peserta pelatihan dari Dinas Pertanian, BPBD, PPL, Gapoktan, dan mahasiswa dari STT Cipasung Tasikmalaya diharapkan dapat menjadi penyebarluas informasi cuaca dan iklim dari BMKG kepada para petani karena bagian masyarakat yang merasakan dampak langsung dari anomali iklim adalah masyarakat pertanian,” ucapnya.
Dikatakan Tony, kondisi saat ini, pola hujan tidak menentu. Terkadang saat musim penghujan tiba, cuaca justru kemarau. Begitupun sebaliknya. Hal itu akan sangat merugikan petani sebab olahan pertaniannya terganggu yang berujung pada gagal panen.
“Ini yang perlu kita antisipasi. Para petani harus bisa adaptasi dengan anomali iklim ini. Dengan tahu informasi cuaca, petani bisa menyesuaikan diri, misalnya dengan memilih bibit yang cocok dengan iklim cuaca, atau mengintensifkan teknologi pertanian,” tuturnya.
Dikatakan Tony, kegiatan SLI tersebut sudah digelar selama lebih dari 10 tahun di berbagai daerah di Indonesia. Untuk di Tasikmalaya sendiri, kegiatan kali ini merupakan kegiatan kali pertama digelar. Direncanakan ke depan akan digelar rutin setiap tahun.
“Kita ada tiga tipe SLI, yakni tahap pertama melatih pengajar secara langsung di lapangan, tahap kedua sosialisasi di ruangan, dan tahap ketiga praktek langsung ke lapangan untuk mendampingi petani mulai dari tahap tanam hingga panen. Kami harapkan di tahun depan di Tasikmalaya bisa digelar SLI tahap tiga,” ujarnya.
Dari hasil pengamatan kepada para petani yang pernah mengikuti SLI, ucap Tony, terbukti hasil panennya bisa meningkat hingga 30 persen. Kuncinya, informasi cuaca dan iklim dari BMKG, bisa dimanfaatkan oleh para petani agar dapat menyesuaikan pola dan jadwal tanam sehingga produktivitas petani bisa meningkat.
Sementara itu, Anggota Komisi V DPR RI Fraksi PPP Hj Nurhayati kepada Koropak.co.id menyampaikan latar belakangnya digelar kegiatan sosialisasi tersebut mengingat kondisi iklim saat ini yang tidak menentu yang akan sangat merugikan petani.
“BMKG merupakan lembaga non kementerian dari Komisi V DPR RI yang merupakan mitra kerja Komisi V DPR RI dalam hal penyusunan anggaran. Dengan dukungan Komisi V DPR RI, Alhamdulillah kegiatan sosialisasi SLI ini dapat terlaksana,” ujarnya.
Tujuan kegiatan ini, kata Hj Nurhayati, tiada lain agar para petani paham dengan iklim cuaca dan bisa beradaptasi dengan kondisi iklim yang saat ini cenderung tidak menentu.
“Sesuai amanat UU Nomor 31 tahun 2009, BMKG harus mendistribusikan informasi tentang iklim terhadap masyarakat. Oleh sebab itu, melalui kegiatan sosialisasi SLI, diharapkan para PPL, Gapoktan, juga dari Dinas Pertanian dapat mendistribusikan informasi cuaca dan iklim dari BMKG kepada para petani sehingga petani dapat bersiap menghadapi iklim tersebut,” tutur Hj Nurhayati.
Dengan memahami informasi dari BMKG, kata Hj Nurhayati, diharapkan para petani bisa meningkatkan produktivitasnya yang akan bermuara pada cita-cita terciptanya Tasikmalaya sebagai lumbung ketahanan pangan nasional.*
Penulis : Dede Hadiyana