Koropak.co.id – Momentum berkumpul bersama keluarga di hari lebaran, bersilaturahmi kepada sanak saudara, kerabat, serta teman lama sudah menjadi kebudayaan di masyarakat pada hari raya Idulfitri.
Tidak hanya bersilaturahmi, berziarah atau nyekar ke makam orangtua atau sanak saudara saat hari raya Idulfitri sudah menjadi tradisi dan budaya bagi sebagian masyarakat. Bersama-sama para peziarah mendoakan para orang tua atau saudara mereka yang telah berpulang terlebih dahulu menghadap Sang Khalik.
Baca pula : Tradisi Ziarah Saat Lebaran
Adanya tradisi ziarah ke makam keluarga menjadi sebuah kesempatan bagi warga yang tinggal di sekitaran makam tersebut untuk mengais rezeki seperti di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cieunteung Kota Tasikmalaya dengan berjualan bunga atau kembang untuk ditaburkan oleh para peziarah ke makam keluarga mereka.
Salah seorang penjual kembang Nuraeni mengatakan, berjualan kembang seperti ini sudah berlangsung sejak lama. Untuk hari-hari biasa jarang peziarah yang datang. Biasanya pada hari Jumat dan Minggu selalu ada saja yang datang untuk berziarah.
Baca pula : Tradisi Lebaran
“Pada hari raya seperti ini peziarah banyak berdatangan dari berbagai wilayah, mulai dari Ciamis, Bandung, dan Jakarta. Namun peziarah masih banyak dinominasi oleh warga sekitaran Tasikmalaya,” ucapnya.
Kata Nuraeni, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, peziarah bisa terus berdatangan hingga H+7 lebaran. Di tahun ini hingga sekarang dihari kedua lebaran Sabtu (16/6/2018) peziarah tidak begitu ramai, sekitar 50 persen mengalami penurunan dari tahun lalu.*
Baca pula : Ceria Anak-anak Warnai Malam Lebaran
