Pusatnya Arena Outbond
koropak.co.id – Kabupaten Ciamis sangat kaya akan potensi wisatanya. Berbagai wisata alam dan budaya tersebar luas hampir di setiap Kecamatan yang ada di Kabupaten Ciamis. Ciamis punya Situs Karangkamulyan di kecamatan Cijeungjing, Situ Lengkong Panjalu, Curug Tujuh Panjalu, Kampung Adat Kuta Tambaksari, Situs Gunung Susuru Cijeungjing dan masih banyak lagi. Potensi wisata alam lainya pun semakin bermunculan seiring berkembangnya tatar Galuh Ciamis.
Salah satu yang saat ini tengah ramai dikunjungi dan menjadi buah bibir di media sosial adalah wana wisata alam Grand Sayang Kaak (GSK) yang berada di Dusun Cikatomas Desa Handapherang kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis. Sejak beroperasi bulan April 2017 lalu, GSK menjadi salahsatu wisata alternatif yang menarik di Ciamis.Alam yang masih hijau dan berada di atas bantaran sungai Citanduy menambah nyaman pemandangan alam ke bawah sungai.
Terlebih saat ini tengah dibangun bendungan Leuwi Keris di daerah tersebut, membuat potensi wisata Grand Sayang Kaak makin komplit.Apalagi nanti jika bendungan Leuwi Keris selesai dibangun. Hamparan alam dengan pemandangan genangan air akan sangat memanjakan mata setiap pengunjung.Keberadaan sebuah villa atau saung dibibir tebing sungai pun menjadi salahsatu view yang menarik untuk sekedar melihat pemandangan alam dengan riuhnya air sungai yang mengalir.
Berbagai fasilitas wahana bermain pun tersedia, mulai dari fly fox, ATV, arung jeram, ranggon (lokasi swafoto) dan camping ground tersedia di GSK.Tiap akhir pekan, lokasi wisata Grand Sayang Kaak padat dipenuhi ratusan pengunjung dari berbagai daerah. Grand Sayang Kaak dikelola oleh pemuda Karangtaruna Cikatomas. Yang menariknya, masuk ke lokasi Grand Sayang Kaak tidak dipungut biaya apapun selain parkir kendaraan.
Untuk sekedar menikmati pemandangan, pengunjung tak harus merogoh dompetnya. Adapun biaya naik fly fox, ATV, selfi rangon sangat terjangkau.Ketua Karangtaruna Dusun Cikatomas Desa Handapherang Hana Oktaviana mengatakan, awalnya lokasi GSK adalah perkebunan ditebing sungai (lamping) milik salahsatu pengusaha sukses asal Handapherang (pimpinan PT GSK). Karena potensi perkebunan tersebut layak jadi lokasi wisata, dia bersama pemuda lain berinisiatif merubah perkebunan menjadi areal wisata alam yang menarik.
Hanya saja yang menjadi persoalan saat ini adalah akses menuju lokasi villa GSK yang belum refresentatif. Pengunjung yang ingin datang ke lokasi tinggal mengikuti arah menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Handapherang, dari TPA masuk lagi ke perkebunan masyarakat sekitar 400 meter yang belum diaspal, hanya tanah berbatu.*