Actadiurna

Oi Galunggung Jangan Bungkam Suara Kritis

×

Oi Galunggung Jangan Bungkam Suara Kritis

Sebarkan artikel ini

Koropak.co.id – Oi adalah organisasi berskala nasional yang didirikan pada 16 Agustus 1999 oleh Iwan fals dan para penggemarnya untuk tujuan pembinaan dan pemberdayaan masyarakat khususnya generasi muda Indonesia yang bersifat Universal dan multidimensional mencakup semua aspek kehidupan manusia, baik kehidupan moral spriritual, sosial, politik, ekonomi, budaya, maupun hukum.

Oi pada awalnya merupakan seruan yang diteriakkan oleh Iwan Fals untuk menyapa penggemarnya, untuk bersatu dan berkarya membangun Indonesia dengan cara saling asah, saling asih, dan saling asuh.

Baca pula : Milangkala ke-8 KPG PA Wanapa

Oi Galunggung Jangan Bungkam Suara Kritis

Tak banyak penyanyi Indonesia yang memiliki kharisma yang kuat seperti Iwan Fals yang memiliki nama asli Virgiawan Listanto. Hingga saat ini kantor cabang Oi dapat dijumpai di setiap penjuru Nusantara dan beberapa bahkan sampai ke mancanegara.

Di Tasikmalaya tak luput dari seruan Oi oleh para penggemar Iwan Fals, salah satunya Oi Galunggung. Didirikan pada 14 Februari 2004 yang dideklarasikan bersama 15 orang pendiri di Gunung Galunggung dan dikukuhkan oleh Ashmansyah Timutiah alias Acong selaku Ketua Oi Kota dan Kabupaten Tasikmalaya di Gedung Dakwah Kota Tasikmalaya.

Dengan anggota lebih dari 500 orang dan diketuai oleh Enay yang menjabat hingga tahun 2019, Oi Galunggung memiliki tujuan untuk berkumpul bersama membangun manusia Indonesia yang sejati melalui karya-karya seni yang suci.

Salah seorang pendiri Oi Galunggung Arie menuturkan, seluruh anggota selalu dimotivasi agar jangan mudah patah semangat dan jangan bungkam suara kritis, serta pastinya harus terus berkarya.

“Manusia hidup di dunia hanya sementara, akan tetapi hasil karya manusia akan hidup selamanya,” katanya.

Oi Galunggung Jangan Bungkam Suara Kritis

Baca pula :
Jungle Ghost Sang Penjelajah Rimba
FKPAT Gelar Aksi Pungut Sampah

Sebagai organisasi massa, Arie menyadari akan tantangan yang dihadapi Oi di masa yang akan datang. Membutuhkan pemberdayaan-pemberdayaan terhadap anggotanya dalam berbagai aspek kehidupan itu sendiri.

“Harus lebih dewasa lagi dalam menghadapi era globalisasi dan tangguh dalam melaksanakan Seni Sosial Budaya, Olahraga, Pendidikan dan Kepustakaan, Agama dan Niaga yang disingkat SOPAN, agar organisasi yang mengakar dari akar rumput masyarakat bawah (Grass Root) dapat tumbuh dan menjadi kekuatan yang sinergis,” ucapnya.*

error: Content is protected !!