Koropak.co.id – Bukan main-main, untuk masa setengah periode nanti, Ade Sugianto dihadapkan dengan banyak PR yang harus segera diselesaikan. Beban tersebut tentunya ada pada Ade Sugianto sebagai Bupati Tasikmalaya, walaupun hanya separuh periode.
Tumbuh banyak harapan baru untuk masyarakat Kabupaten Tasikmalaya dan semua di tambatkan pada kepemimpinan Ade Sugianto nanti.
Demikian hal itu diungkapkan Sekretaris Angkatan Muda Siliwangi (AMS) Kabupaten Tasikmalaya, Yayat Rodiat, S.Sos.I kepada Koropak, Sabtu (7/7/2018).
Baca pula : Fenomena Kursi Wakil Bupati Tasikmalaya Bak Durian Runtuh
Dikatakan Yayat, publik nantinya akan menilai dan melihat langkah demi langkah, atau kebijakan demi kebijakan yang diambil dalam masa periode tersebut dengan cermat dan detail.
Tentunya, penilaian itu akan dimulai dari langkah Ade Sugianto dalam mengambil atau memilih partner kerjanya, termasuk wakil bupati.
“Sangat harus tepat dan perlu pertimbangan yang objektif serta rasional. Mana yang akan menguntungkan, baik untuk menjalankan roda pemerintahan di setengah periode itu, maupun untuk Ade Suginto secara pribadi, dan PDI Perjuangan untuk penguatan periode berikutnya,” ucap Yayat.
Pertimbangan tersebut yang harus dirumuskan Ade Sugianto dengan partai pengusungnya secara matang, tidak emosional, dan tidak parsial.
Menurut Yayat, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan bersama. Pertama, Ade Sugianto mau tidak mau harus mengangkat wakil, wajib hukumnya, walau pun dalam Undang-Undang tidak mengharuskan.
“Tetapi dengan alasan yang cukup logis yaitu untuk menyelesaikan PR di Kabupaten Tasikmalaya, perlu kerja ekstra dengan kekuatan yang maksimal. Kemarin saja, pasangan utuh (Uu-Ade) selama 1 periode setengah, belum bisa maksimal bahkan terkesan banyak program yang belum direalisasikan atau bahkan mangkrak sampai sekarang. Salah satu contoh adalah projek Jalan Cisinga yang sampai sekarang belum kelar,” katanya.
Baca pula : PKS Sudah Siapkan Sosok yang Pantas Mengisi Wakil Bupati Tasikmalaya
Padahal, kata Yayat, harapan masyarakat Tasikmalaya Utara khususnya, jalan ini dapat selesai pada periode terakhir Uu-Ade.
“Harapan kita nanti, bahwa bupati dan wakilnya dapat secara harmonis berbagi peran dalam menyelesaikan PR. Kerja satu orang dengan kerja dua orang, tentunya akan berbeda hasilnya,” kata Yayat.
Hal kedua adalah soal siapa wakil Ade Sugianto nanti. Ade dan partai pengusung, tentunya harus jeli dalam mengambil langkah.
Beberapa kriteria ini mungkin sangat pantas menjadi pertimbangan bersama. Pertama, wakil bupati harus memberikan tambahan kekuatan buat Ade dan partai pengusungnya. Kemudian Wakil bupati harus mewakili suara mayoritas masyarakat Kabupaten Tasikmalaya yang notabene masyarakat religi.
“Terakhir adalah, wakil bagi bupati harus orang yang bisa mengimbangi gerak, langkah dan pemikiran bupati dalam menjalankan pemerintahannya,” tuturnya.
Ditambahkan Yayat, jika menghitung-hitung kekuatan di parlemen/di DPRD dengan peroleh kursi partai pengusung PDI Perjuangan 8 kursi, PAN 4 kursi dan PKS 2 kursi, maka jumlahnya sebanyak 14 kursi. Kekuatan ini sangat rapuh bagi Ade dalam menjalankan roda pemerintahannya nanti.
Baca pula : Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya Enggan Bersuara
“Melihat total kekuatan tersebut, tentunya Ade Sugianto harus mengambil dari partai lain yang ikut mendukungnya. Walau di luar partai pengusung yang mempunyai jumlah kursi besar, yakni PPP 9 kursi dan Golkar 7 kursi, keduanya sebagai partai pendukung,” tuturnya.
Dari kedua partai tersebut, PPP lah yang paling banyak kursi. Jika hanya PPP yang diambil, maka total kekuatan parlemen menjadi 23. Walau pun belum mencapai 50 persen jumlah kursi DPRD, tetapi jelas cukup signifikan penambahanya.
Dengan mengambil partai yang mempunyai suara mayoritas di tengah-tengah masyarakat religius, ujar Yayat, kehadiran PPP ini juga penting untuk melegitimasi suara mayoritas tersebut. Jelas, itu akan menjadi kekuatan kedua untuk Ade Sugianto, mendapat dukungan masyarakat Kabupaten Tasikmalaya secara nyata.
“Pertimbangan berikutnya, wakil Ade Sugianto harus orang cerdas, mempunyai kepemimpinan yang kuat dan memiliki konsep dalam membangun daerah,” kata Yayat.
Baca pula : Jangan Lagi Bertanya Siapa Pengganti Ade Sugianto
Sejumlah pertimbangan tersebut, ucap Yayat, perlu diperhitungkan oleh partai pengusung dalam memilih wakil untuk Ade Sugianto. “Karena jika Ade Sugianto dan wakilnya berhasil dalam periode nanti, maka Ade tidak mustahil akan didaulat msyarakat untuk menjadi bupati pada periode selanjutnya. Siapa menanam, dia pasti akan memetik hasilnya kelak,” kata Yayat.*