Actadiurna

Tujuh Hal yang Harus Dihindari Saat Turun Gunung

×

Tujuh Hal yang Harus Dihindari Saat Turun Gunung

Sebarkan artikel ini

 

Koropak.co.id – Para penggiat alam bebas atau pendaki gunung secara total mempersiapkan segala hal yang bersangkutan dengan pendakian, namun terkadang lupa akan perjalanan turun gunung. Pendakian gunung akan sempurna apabila seorang pendaki tiba kembali dirumah dengan selamat tak kurang suatu apapun.

Untuk membantu mempersiapkan hal-hal yang bersangkutan dengan turun gunung, berikut Koropak menyiapkan 7 hal yang harus dihindari ketika perjalanan turun gunung.

1. Turun di luar jadwal formulir atau simaksi
Mematuhi jadwal yang sudah disepakati dengan pengelola akan membuat pendaki dan pengelola sama-sama merasa nyaman. Mungkin terlambat turun tidak terlalu menjadi masalah untuk si pendaki. Akan tetapi akan menjadi masalah untuk pengelola.

Keterlambatan yang terjadi itu adalah sebuah persoalan, pihak pengelola pasti khawatir dan mungkin sudah mulai siap-siap mengerahkan potensi Search And Rescue (SAR). Salah satu gunung yang paling ketat di Indonesia tentang jadwal pendakian adalah Gunung Gede dan Pangrango Jawa Barat. Terlambat turun dari puncak Gede atau Pangrango dari jadwal, maka akan dikenakan denda.

2. Lupa mengestimasi waktu
Apabila mempunyai sesuatu yang sangat penting untuk dikejar seturun dari puncak, dari awal harus cermat mengestimasi waktu, termasuk waktu perjalanan turun. Normalnya waktu turun adalah 2/3 dari waktu yang kamu perlukan untuk naik.

Contohnya, jika untuk naik memakan waktu 6 jam, untuk turun kemungkinan butuh waktu sekitar 4 jam. Jadi, jika ingin samapi di Base Camp sebelum gelap, maka harus mulai turun maksimal sekitar jam 1 siang.

Baca Pula : Persiapkan Hal Berikut Sebelum Mendaki

Tujuh Hal yang Harus Dihindari Saat Turun Gunung


3. Terburu-buru

Terburu-buru juga jadi salah satu hal yang harus dihindari saat turun gunung. Turun terburu-buru hanya akan menambah kesulitan. Pertama, tenaga yang sudah menipis akan terbuang sia-sia. Kedua, terburu-buru akan membuat si pendaki kurang fokus.

Tidak fokus di kelas atau kantor, mungkin hanya akan dilempar penghapus whiteboard atau ditegur bos. Sementara, jika tidak fokus di gunung yang akan memberikan peringatan adalah jalur terjal dan jurang. Selain itu, terburu-buru mungkin membuat si pendaki melupakan hal penting, misalnya mematikan perapian.

4. Turun malam hari
Turun gunung malam hari sangat berbeda dengan naik gunung malam hari. Naik gunung malam, tenagamu masih fitk, kondisi fisik masih segar, namun tetap saja tidak disarankan. Sementara jika turun pada malam hari, tenaga sudah banyak terbuang dan kondisi fisik jauh dari kondisi prima.

Selain itu jalur akan gelap dengan jarak pandang yang terbatas, udara yang lebih dingin, ditambah ancaman hewan buas yang beraktifitas di malam hari (Nocturnal).

Baca Juga : Edukasi Anak Tentang Alam dan Lingkungan


5. Turun gunung tanpa bekal cadangan

Saat turun gunung, biasanya para pendaki sudah santai, sampai-sampai lupa membawa air dan makanan cadangan. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di tengah jalan. Bisa jadi ada satu insiden yang memaksa si pendaki untuk tinggal semalam lagi di gunung.

Minimal memperisapkan satu botol kecil air yang ada isinya ditambah satu bungkus makanan instan yang dapat diolah dengan cepat. Tapi jangan mengharapkan orang lain untuk membawakan bekal cadangan untuk turun, apabila terpisah dari rombongan akan menjadi masalah, serta jangan lupa pula isi perut sebelum turun.

Tujuh Hal yang Harus Dihindari Saat Turun Gunung


6. Meninggalkan rombongan

Kelompok pendaki gunung itu sejak dahulu dikenal mempunyai solidaritas yang tinggi. Terdengar sangat lucu, di jaman sekarang banyak kejadian ada anggota rombongan yang saling meninggalkan dengan alasan ingin cepat sampai dengan berlari.

Disini potensi sering terjadinya para pendaki yang tersesat akibat ditinggalkan teman ataupun meninggalkan teman. Karena poin yang harus dipegang adalah naik bersama dan turun bersama.

Baca Pula : FKPAT Gelar Aksi Pungut Sampah

7. Lupa membawa sampah
Jika memang belum siap untuk memberikan sesuatu kepada alam, misalnya membawa pulang sampah-sampah yang ditinggalkan pendaki lain. minimal harus selalu membawa turun sampah sendiri.

Jejak-jejak plastik jangan pernah ditinggalkan begitu saja di gunung. Gunung sangat berbeda dari kota, karena di gunung tidak ada petugas kebersihan yang setiap hari menyapu jalur pendakian, memungut sampah, dan mengantarkan sampah-sampah itu ke tempat pembuangan akhir.*

error: Content is protected !!