Koropak.co.id – Fenomena harga telur yang melambung tinggi cukup membuat resah masyarakat karena harga per kilogramnya mencapai Rp 25 ribu hingga Rp 27 ribu. Guna mengantisipasi harga telur yang terus bergejolak, yang memicu munculnya inflasi, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Tasikmalaya bersama Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Tasikmalaya serentak menggelar operasi pasar murah untuk komoditas telur.
Operasi pasar murah digelar di empat pasar, yaitu Pasar Cikurubuk, Pasar Padayungan, Pasar Pancasila, dan Pasar Indihiang Kota Tasikmalaya yang berlangsung sejak Selasa (24/7/2018) sampai empat hari ke depan, tepatnya 28 Juli 2018.
Kegiatan operasi pasar ini disambut antusias warga yang ingin membeli telur, terlebih dengan harga komoditas telur yang ada di bawah pasar, yaitu Rp 22.500 per kilogram.
Baca : Opening Pasar Murah Rakyat Bank Indonesia
Kabag Ekonomi Setda Kota Tasikmalaya Drs H Dedi M,Si menuturkan operasi pasar murah rakyat ini digelar dalam rangka menstabilkan harga komuditas telur di pasar, karna biasanya setelah lebaran harga bahan pokok semuanya turun kecuali telur, karena jika di biarkan akan berkontribusi terhadap angka inflasi daerah.
“Faktor terjadinya kenaikan itu adalah adanya kenaikan dolar, karna pakan untuk ayam petelur itu 70 persen didatangkan dari luar. Selanjutnya, adanya cuaca ekstrim yang menurunkan produksi telur,” katanya.
Baca : Tim Gabungan Sidak Pasar Singaparna
Ditambahkan Dedi, TPID tengah berupaya melancarkan distribusi, serta menyeimbangkan stok telur yang pada akhirnya, harga telur di pasar bisa kembali normal sesuai yang diharapkan.
“Untuk harga telur, di 4 pasar yang menjadi sasaran operasi pasar, harga telur mecapai kisaran Rp 24.000 per kilogram, dan di pasar-pasar lain bisa lebih dari itu,” ujarnya
Dedi menambahkan TPID akan melaksanakan banyak kegiatan. Dalam program inflasi, rencananya TPID akan menggelar inspeksi pasar secara periodik yang melibatkan pimpinan daerah bersama pihak kepolisian.*
Baca pula : Purwakarta Ekspor Telur