Koropak.co.id – Liga Santri Nasional 2018 yang digelar di Stadion Wiradadaha Kota Tasikmalaya yang digelar sejak Jumat (3/8/2018), dan diikuti oleh 32 tim sepakbola dari berbagai pondok pesantren se-Priangan Timur tidak henti menyajikan kejutan.
Pada pertandingan antar Nurul Fauzi versus Al-Munawaroh yang berlangsung Sabtu (4/8/2018), hujan gol terjadi. Nurul Fauzi mencukur habis lawannya dengan skor akhir 12-1. Sementara itu, pada pertandingan lainnya, As-Sundy menggasak Ar-Risalah dengan skor 5-0, begitu juga dengan As-Salam melawan Al-Azhar dengan skor akhir 5-0.
Ketua Panitia Pelaksana Liga Santri Nasional, Wahid menuturkan, banyak terdapat keunikan di Liga Santri Nasional ini yang tidak akan dijumpai dalam pertandingan sepakbola lainnya. Seperti para pemain yang datang ke stadion dengan memakai sarung.
“Salah satunya keunikan lainnya dengan mencium tangan tangan wasit setelah mendapat pelanggaran dan dikenai Kartu Kuning kedua yang berujung Kartu Merah pada tim Al-Munawaroh,” katanya.
Keunikan tersebut, kata Wahid, menjadi cerminan bahwa ahlak santri tetap dibawa ke lapangan.
“Apapun situasi dan kondisinya, apapun suasananya, para santri tetap menunjukkan ahlaknya sebagai seorang santri. Inilah yang menjadi pemandangan indah di Liga Santri Nasional ini,” kata Wahid.
Baca : Liga Santri Nasional Resmi Digelar
Wahid yang juga Anggota Komisi III DPRD Kota Tasikmalaya menambahkan, melihat hasil pertandingan kali ini cukup memuaskan. Diharapkan, dari Liga Santri Nasional lahir pemain sepakbola profesional seperti halnya seperti Mohammad Rafli, skuad tim nasional yang merupakan jebolan Liga Santri Nasional tahun 2016.
“Bagi klub-klub profesional, penjaringan calon pemain di ajang Liga Santri Nasional dipersilahkan saja, terutama nanti dalam seri nasional. Kami juga berharap dari Liga Santri Nasional wilayah Jawa Barat III yang digelar di Kota Tasikmalaya ini, lahir tim juara yang akan mewakili Jawa Barat III untuk bersinar di Liga Santri Nasional yang akan digelar di Solo pada Oktober 2018 mendatang,” katanya.
Diinformasikan sebelumnya, Kota Tasikmalaya menjadi tuan rumah gelaran Liga Santri Nasional wilayah Jawa Barat III. Tercatat ada 32 tim perwakilan Pondok Pesantren (Ponpes) se-Priangan Timur yang berlaga, terdiri atas 9 pondok pesantren yang mewakili Kota Tasikmalaya, 6 pondok pesantren yang mewakili Kabupaten Garut, 8 pondok pesantren yang mewakili Kabupaten Tasikmalaya, 3 pondok pesantren yang mewakili Kota Banjar, 3 pondok pesantren yang mewakili Kabupaten Pangandaran, serta 3 pondok pesantren yang mewakili Kabupaten Ciamis.*
Baca Pula : Piala Indonesia PSKC Jamu Persib di Kota Tasikmalaya