Koropak.co.id – Dalam sejarah panjang kebudayaan Indonesia, batik telah menjadi salah satu pilar penting yang mengukuhkan identitas bangsa di tengah dinamika perubahan zaman.
Pada Selasa, 10 September 2024, warisan budaya ini kembali diangkat dalam sebuah acara kebudayaan bernama Pasanggiri Pinton Anggon Kabaya Sunda – Sinjang Batik Tasikan yang digelar di Transmart Tasikmalaya.
Acara ini memadukan keindahan busana tradisional Sunda dengan batik khas Tasikmalaya, memperlihatkan bagaimana dua tradisi kuat ini dapat bersinergi dalam satu panggung.
Dihadiri oleh berbagai pejabat penting dan tokoh masyarakat, seperti Kepala Disporabudpar, Kepala Badan Kesbangpol, hingga para pengusaha batik dan bordir, acara ini menandai babak baru dalam upaya pelestarian budaya di tengah arus modernisasi.
Kehadiran tokoh-tokoh berpengaruh, termasuk Penasehat PD Pasundan Istri dan Ketua Organisasi Wanita se-Kota Tasikmalaya, mencerminkan betapa pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menjaga dan mempromosikan budaya lokal.
Baca: Kota Tasikmalaya Pertahankan Gelar Juara Umum di Pentas PAI 2024
Sejarah batik Tasikmalaya sendiri telah mencatat capaian yang mengesankan. Pada tahun 2023, batik dari wilayah ini dipamerkan dalam program internasional Years of Culture Education Programmes di Qatar, membawa keindahan motif lokal ke kancah dunia.
Dengan pengusaha batik dari Cigeurung yang berhasil menembus pasar di 13 negara, tersebar di Asia, Eropa, dan Amerika, batik Tasikmalaya tidak lagi hanya menjadi warisan lokal, melainkan simbol dari kekuatan ekonomi kreatif yang semakin mendunia.
Dalam sambutannya, H. Rahmat Riza Setiawan, Asisten Administrasi Pemerintahan & Kesra Kota Tasikmalaya, menyampaikan bahwa budaya lokal harus mampu bertahan di tengah tantangan globalisasi.
“Kita tidak bisa menolak arus budaya luar, tetapi kita harus memastikan budaya kita tetap menjadi tuan di negeri sendiri,” tegasnya, mengisyaratkan optimisme akan kekuatan budaya lokal yang mampu bersaing di era modern.
Acara ini pun diharapkan menjadi langkah signifikan dalam memperkuat eksistensi budaya lokal, sembari mempertegas bahwa warisan budaya seperti batik dan kebaya Sunda bukan hanya peninggalan sejarah, tetapi bagian dari kehidupan masyarakat yang terus relevan hingga masa kini.