Muasal

Sejarah Hari Ozon Internasional dan Upaya Melindungi Bumi dari Bahaya UV

×

Sejarah Hari Ozon Internasional dan Upaya Melindungi Bumi dari Bahaya UV

Sebarkan artikel ini
Sejarah Hari Ozon Internasional dan Upaya Melindungi Bumi dari Bahaya UV
Doc. Foto: Ilustrasi/EcoNusa

Koropak.co.id – Hari Ozon Internasional merupakan momen bersejarah dan penting yang diperingati setiap tanggal 16 September. Hari ini bukan hanya relevan di tingkat nasional, tetapi juga menjadi perhatian global dalam upaya melindungi lapisan ozon yang kian menipis.

Lapisan ozon, yang terletak di atmosfer, memainkan peran vital dalam menyaring radiasi ultraviolet (UV-B) yang berbahaya bagi kehidupan di bumi.

Tanpa lapisan ini, manusia, tumbuhan, dan ekosistem akan terkena dampak serius, seperti meningkatnya risiko kanker kulit, kerusakan mata, serta penurunan produktivitas tanaman.

Sejarah peringatan Hari Ozon Internasional dimulai pada 1994, ketika PBB menetapkan tanggal tersebut untuk memperingati penandatanganan Protokol Montreal pada tahun 1987.

Protokol ini merupakan perjanjian internasional yang bertujuan untuk melindungi lapisan ozon dengan mengurangi produksi dan penggunaan zat-zat kimia yang merusak, seperti klorofluorokarbon (CFC) dan halon.

Penemuan lubang ozon di atas Antartika pada tahun 1985 oleh para ilmuwan memicu reaksi global, yang akhirnya mendorong langkah-langkah konkret untuk menghentikan penipisan lapisan ozon.

Baca: Sejarah Hari Demokrasi Internasional dan Maknanya

Tujuan utama peringatan Hari Ozon Internasional adalah untuk meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya lapisan ozon serta mendorong kerja sama internasional dalam pelestariannya.

Peringatan ini mengingatkan kita pada pentingnya tindakan kolektif dalam mengurangi penggunaan zat-zat yang merusak ozon, serta mempromosikan teknologi ramah ozon dan peran aktif generasi muda dalam upaya pelestarian.

Setiap tahun, Hari Ozon Internasional juga diiringi dengan tema-tema khusus yang menyoroti aspek-aspek relevan terkait pelestarian ozon, mulai dari pengurangan zat perusak hingga pengembangan teknologi alternatif yang lebih ramah lingkungan.

Pemerintah Indonesia sendiri telah mengambil berbagai langkah, seperti pengawasan produksi zat-zat kimia berbahaya dan kampanye kesadaran publik.

Masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga lapisan ozon dengan beberapa langkah sederhana, seperti menggunakan produk ramah ozon, menghindari pembakaran sampah, serta mendukung inisiatif eco office di tempat kerja.

Dengan tindakan kolektif dan individual, kita semua bisa berkontribusi dalam melindungi lapisan ozon demi generasi mendatang.

error: Content is protected !!