Koropak.co.id – 9 September 2024, Gong Perdamaian Dunia yang terpatri di Situs Budaya Ciung Wanara, atau yang lebih masyhur dikenal sebagai Bojong Galuh Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, genap berusia 15 tahun.
Sebagaimana telah menjadi adat sejak masa lampau, setiap tahun Pemkab Ciamis bersama Dinas Pariwisata, serta masyarakat setempat, menggelar perayaan Milangkala Gong Perdamaian Dunia ini dengan penuh rasa khidmat dan penghormatan terhadap jejak sejarah.
Gong yang agung tersebut, hanya ditabuh sekali dalam setahun. Dentuman suaranya yang menggema membawa makna perdamaian dari masa ke masa.
Dalam upacara penabuhan, dipilihlah sembilan orang yang mewakili berbagai unsur, mulai dari Bupati Ciamis, Forkopimda, hingga tokoh penting dari kalangan agama, budaya, dan masyarakat adat.
Gong ini tidak hanya ditabuh, tetapi juga menjalani ritual pembasuhan dengan air yang diambil dari sembilan sumber kabuyutan, seperti Situ Lengkong Panjalu, Cikawali Kawali, Jambansari, Galuh Salawe, Situs Karangkamulyan, Kertabumi, Pulau Majeti dan Kampung Adat Kuta.
Air tersebut melambangkan kesucian, sementara daun hanjuang yang digunakan untuk membasuh mengingatkan akan keagungan leluhur. Usai prosesi pembasuhan dan penabuhan, perayaan ini disemarakkan dengan pementasan seni dan budaya yang menggambarkan kekayaan tradisi leluhur.
Ratusan warga berkumpul menyaksikan peringatan Milangkala Gong Perdamaian Dunia ke-15 ini, di mana turut hadir pula perwakilan dari berbagai suku di Nusantara serta pemuka agama dari berbagai kepercayaan, sebagai lambang harmoni dan keberagaman.
Baca: Kisah Gong Perdamaian Dunia dari Bali
Di Tanah Pasundan, Gong Perdamaian Dunia hanya terdapat di Ciamis, salah satu dari lima yang tersebar di Indonesia, seperti di Bali, Ambon, Palu, dan Blitar.
Namun, yang terpatri di Ciamis diyakini sebagai yang terbesar, dengan diameter mencapai 3,3 meter, melebihi ukuran gong lainnya yang hanya sekitar 2,8 meter.
Gong ini terbuat dari perunggu dan besi, dibuat pada tahun 2009 di tanah bersejarah Yogyakarta, dan sejak saat itu menjadi saksi bisu berbagai peristiwa yang mengilhami perdamaian.
Dian Kusdiana, Kabid Destinasi Wisata Dinas Pariwisata Ciamis, menyampaikan bahwa penempatan Gong Perdamaian Dunia di Karangkamulyan bukanlah tanpa alasan.
Tempat ini menjadi lambang awal mula terwujudnya perdamaian sejak masa Kerajaan Galuh yang melegenda. Dengan tema “Kebersamaan untuk Perdamaian,” diharapkan semangat dari masa lampau ini terus menginspirasi generasi sekarang untuk senantiasa bersatu dalam keberagaman.
Gema Gong Perdamaian Dunia ini pun diharapkan dapat menjelang Pilkada serentak, menggaungkan kedamaian agar proses demokrasi berjalan dalam suasana yang aman, tenteram, dan harmonis, sebagaimana cita-cita luhung dari para leluhur yang bersemayam di tanah Karangkamulyan.