KOROPAK.CO.ID – TASIKMALAYA – Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, Aslim, mengusulkan agar pelaksanaan open bidding untuk posisi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya ditunda.
Usulan tersebut disampaikan mengingat waktu pelaksanaan yang dianggap tidak ideal, berdekatan dengan gelaran Pilkada 2024.
“Ya, kalau keinginan saya, jangan dulu. Tetapi kan selama tidak ada yang melarang, aturan boleh-boleh saja,” ujar Aslim, Selasa (8/10/2024)
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada ruang untuk melanjutkan proses, ia lebih memilih untuk menunggu hingga Pilkada selesai.
Lebih lanjut, Aslim menjelaskan bahwa rencana open bidding ini sebenarnya sah-sah saja, namun sebaiknya dilakukan setelah pemilihan kepala daerah yang baru. “Kalau kami inginnya rembuk dengan pimpinan dan fraksi, tunggu saja kepala daerah baru, nanti akan lebih bagus,” tuturnya.
Aslim, yang telah menjabat sebagai Ketua DPRD selama dua periode, mengakui bahwa tidak ada aturan yang melarang open bidding selama prosedurnya diikuti.
“Mudah-mudahan sekda ini bisa bersinergi dengan pimpinan,” ujarnya, menggarisbawahi pentingnya kerjasama antara Sekda yang baru dengan berbagai unsur di pemerintahan.
Baca: Gaji Perdana Anggota DPRD Kota Tasikmalaya Cair Bulan Ini
Ia juga mengingatkan bahwa seorang Sekda tidak hanya harus cerdas, tetapi juga memiliki jiwa kepemimpinan, mengingat perannya sebagai kepala ASN.
“Sekda harus tahu kultur Pemkot seperti apa, dewan seperti apa. Nanti kan dia (sekda) jenderal ASN, ketua tim anggaran daerah, harus bersinergi dengan pimpinan DPRD juga,” jelasnya.
Ia menambahkan, jika Sekda tidak dapat bersinergi dengan baik, akan sulit bagi mereka untuk beradaptasi dengan unsur-unsur terkait, baik DPRD maupun pejabat lainnya. “Jangan ujuk-ujuk, nanti ada kesenjangan dan adaptasinya agak sulit juga,” imbuhnya.
Di sisi lain, Aslim juga mendorong Pemkot untuk memanfaatkan kualitas calon Sekda dari dalam Kota Tasikmalaya, dengan menyatakan bahwa ada banyak calon yang mumpuni. “Memang di luar pun diberikan kesempatan, tapi saya melihat di Kota Tasik banyak yang mumpuni,” ungkapnya.
Ia menekankan harapannya agar open bidding Sekda tidak dikaitkan dengan kepentingan politik, mengingat waktunya yang sangat berdekatan dengan Pilkada.
Dengan langkah ini, Aslim berharap proses pemilihan Sekda dapat berlangsung lebih transparan dan berorientasi pada kepentingan masyarakat.