KOROPAK.CO.ID – BANJAR – Pemkot Banjar melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perdagangan (DKUKMP) Kota Banjar telah berupaya menghadapi tantangan ekonomi yang dialami pedagang Pasar Banjar, khususnya pedagang pakaian yang penjualannya menurun drastis.
Pada 14 Oktober 2024, Kepala DKUKMP Kota Banjar, Sri Sobariah, mengungkapkan bahwa Paguyuban Pedagang Pasar Banjar telah menyampaikan langsung keluhan mereka terkait sepinya pembeli di pasar tersebut.
DKUKMP mengambil langkah penting dengan merencanakan perubahan strategi penjualan bagi pedagang yang semula berfokus pada penjualan langsung (offline). “Kami sedang memikirkan cara memfasilitasi penjualan melalui platform online,” ujar Sri Sobariah.
Harapan dari upaya ini adalah membantu para pedagang beradaptasi dengan kondisi pasar dan bangkit kembali dari keterpurukan.
Baca: Resmi Dilantik, KADIN Kota Banjar Siap Tingkatkan Daya Saing Daerah
Pandangan Sri Sobariah menekankan perlunya perubahan pola pikir bagi para pedagang, seiring dengan bergesernya perilaku masyarakat yang lebih memilih belanja secara online. “Ini yang sedang kami pikirkan, agar rencana ini berjalan dengan baik ke depannya,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa penggunaan teknologi informasi melalui aplikasi online menjadi solusi yang harus diambil untuk tetap bersaing dan relevan di tengah perubahan zaman.
Sepinya pembeli yang mengakibatkan penurunan omzet hingga 80 persen bagi pedagang pakaian di Pasar Banjar menjadi latar belakang upaya intervensi ini.
Perubahan sistem penjualan yang diusulkan menjadi bagian dari langkah penting Pemkot untuk mempertahankan dan memulihkan ekonomi lokal yang sempat terdampak oleh perubahan pola konsumsi masyarakat.