Actadiurna

Kolaborasi Pemerintah dan Warga Kota Tasikmalaya Hadapi Inflasi

×

Kolaborasi Pemerintah dan Warga Kota Tasikmalaya Hadapi Inflasi

Sebarkan artikel ini
Kolaborasi Pemerintah dan Warga Kota Tasikmalaya Hadapi Inflasi

KOROPAK.CO.ID – TASIKMALAYA – Fenomena inflasi bukanlah hal baru dalam sejarah perekonomian, termasuk di Kota Tasikmalaya. Sebagai salah satu ancaman yang dapat mengguncang stabilitas ekonomi lokal, inflasi telah memaksa pemerintah kota untuk bertindak tegas dan strategis.

Berawal dari kesadaran ini, Pemerintah Kota Tasikmalaya di bawah pimpinan Pj Wali Kota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah, memperkenalkan program-program inovatif untuk menahan laju inflasi dan menjaga stabilitas harga di pasar.

Sejarah mencatat lahirnya program Warung Stabilisasi Inflasi Kota Tasik (Wangsit) sebagai salah satu inisiatif andalan. Program ini bertujuan untuk mengatur harga komoditas penyumbang inflasi di sepuluh kecamatan agar tetap terjangkau.

Wangsit menawarkan harga di bawah eceran tertinggi, sebuah langkah yang efektif dalam menstabilkan harga kebutuhan pokok dan memastikan akses bagi masyarakat luas.

Selain Wangsit, Pemerintah Kota Tasikmalaya juga mengembangkan program Pengembangan Paranje, yakni peternakan ayam yang berlokasi di sejumlah titik strategis kota. Inisiatif ini mampu memproduksi hingga 750 ekor ayam per kandang dan difokuskan untuk memenuhi kebutuhan protein masyarakat.

“Program ini bukan sekadar langkah ekonomi, tetapi juga upaya lingkungan dengan memanfaatkan maggot sebagai 40 persen pakan ayam, yang mampu menyerap 7,5 ton sampah organik per lokasi,” ungkap Cheka sebagaimana dilansir dari laman Radartasik, Kamis (17/10/2024).

Baca: Pemkot Tasikmalaya Fokus Tingkatkan Kesehatan Calon Pengantin

Pemerintah juga mengajak masyarakat untuk terlibat aktif dalam menjaga stabilitas ekonomi melalui program Sejuta Tanaman Cegah Inflasi (Setaman Cinta).

Program ini muncul sebagai respons atas kebutuhan mandiri pangan, mendorong warga untuk menanam komoditas mereka sendiri demi mencegah kelangkaan dan kenaikan harga. Edukasi dan pelibatan warga menjadi fondasi program ini, menggambarkan semangat gotong royong dalam menghadapi tantangan ekonomi.

Langkah inovatif lainnya adalah pemanfaatan lahan tidur di sekitar TPU Aisya Rasidah untuk budidaya cabai merah. Sebanyak 18 ribu bibit cabai ditanam, dan program ini tercatat menghasilkan lebih dari 3 ton cabai merah dalam beberapa kali panen.

“Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan pasokan komoditas penting yang menjadi penentu inflasi di Tasikmalaya,” katanya.

Melalui kebijakan dan program-program tersebut, Pemerintah Kota Tasikmalaya berupaya keras memastikan bahwa pergerakan harga tetap terkendali.

Inisiatif ini tidak hanya mencerminkan kebijakan ekonomi masa itu tetapi juga menekankan kolaborasi antara pemerintah dan warga dalam menjaga ketahanan pangan dan kesejahteraan bersama. Ini adalah langkah historis yang menunjukkan komitmen serius kota dalam menghadapi tantangan inflasi.

error: Content is protected !!