Actadiurna

HUT ke-23, Pj. Wali Kota Tasikmalaya Dorong Event untuk Tingkatkan Ekonomi

×

HUT ke-23, Pj. Wali Kota Tasikmalaya Dorong Event untuk Tingkatkan Ekonomi

Sebarkan artikel ini
HUT ke-23, Pj. Wali Kota Tasikmalaya Dorong Event untuk Tingkatkan Ekonomi

KOROPAK.CO.ID – TASIKMALAYA – Kamis, 17 Oktober 2024, Kota Tasikmalaya merayakan ulang tahunnya yang ke-23. Berdiri sebagai daerah otonom hasil pemekaran dari Kabupaten Tasikmalaya, kota ini telah berkembang menjadi salah satu pusat aktivitas dan ekonomi di wilayah Priangan Timur.

Namun, meski ada banyak kemajuan, tantangan dan persoalan masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah dan masyarakat.

Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, H. Aslim, mengungkapkan bahwa salah satu masalah utama adalah berkurangnya rasa aman, khususnya di malam hari. Ini menjadi perhatian serius, mengingat dulunya Tasikmalaya dikenal sebagai kota yang santun dan ramah.

Ia melihat adanya perubahan perilaku masyarakat, terutama di kalangan anak muda, dengan meningkatnya aksi geng motor. “Pergeseran ini, tidak sesuai dengan karakteristik Tasikmalaya sebagai ‘Kota Santri’,” kata H. Aslim.

H. Aslim menekankan perlunya langkah konkret dan kolaborasi dengan seluruh elemen masyarakat untuk mengembalikan rasa aman dan nyaman di kota tersebut.

“Kami juga mengapresiasi inisiatif Pj Wali Kota, Cheka Virgowansyah, yang mengadakan pertemuan dengan para ulama dan tokoh masyarakat untuk membahas isu ini, meskipun menurut kami pertemuan itu perlu diikuti dengan aksi nyata dan melibatkan seluruh masyarakat secara lebih luas,” ujarnya.

Baca: Kota Tasikmalaya Rayakan HUT ke-23 dengan Semangat ‘Senyum’

Menanggapi hal tersebut, Pj. Wali Kota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah mengakui bahwa masalah keamanan dan sosial adalah tantangan yang kompleks, melibatkan berbagai aspek seperti ekonomi dan pendidikan.

“Untuk itu, kami mendorong peningkatan aktivitas ekonomi melalui event-event kota yang dapat menggerakkan perekonomian lokal dan memperkuat identitas kota sebagai tempat yang ramah dan santun,” jelas Cheka.

Cheka juga menekankan pentingnya pendidikan agama bagi generasi muda, termasuk program apresiasi bagi anak-anak yang mampu menghafal Al-Quran. Ia yakin, penguatan karakter berbasis nilai agama akan berdampak positif pada moralitas dan perilaku masyarakat.

“Selain masalah keamanan, tingkat kemiskinan di Tasikmalaya juga menjadi perhatian utama. Dengan persentase penduduk miskin sebesar 11,10 persen, kami juga mengakui masih ada pekerjaan besar,” ujarnya.

Meski begitu, ia mencatat adanya tren penurunan signifikan sejak berdirinya kota ini. Ia menyebut bahwa laju penurunan kemiskinan di Tasikmalaya mencapai 9,06 persen dalam satu tahun terakhir, menjadikannya salah satu yang tertinggi di Jawa Barat dan nasional.

Dengan upaya kolaboratif dan berbagai program, Cheka berharap Kota Tasikmalaya dapat terus maju, menyeimbangkan antara pembangunan fisik dan penguatan karakter masyarakatnya.

error: Content is protected !!