KOROPAK.CO.ID – Hari Penerbangan Nasional 2024, yang jatuh pada Minggu, 27 Oktober, memperingati sejarah penerbangan pertama di Indonesia yang diterbangkan dengan bendera Merah Putih pada 1945, sebuah momentum penting bagi kekuatan udara nasional.
Peristiwa bersejarah ini dipimpin oleh Komodor Udara Agustinus Adisucipto, yang menerbangkan pesawat Cureng dari Pangkalan Maguwo di Yogyakarta (sekarang Landasan Udara Adisucipto), mengibarkan bendera Merah Putih di langit Indonesia untuk pertama kalinya.
Peristiwa itu bukan hanya sebuah penerbangan tetapi juga simbol kuat perjuangan, yang dilaksanakan hanya sehari sebelum peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober.
Sejak tahun 1974, Hari Penerbangan Nasional resmi diperingati setiap 27 Oktober, menggantikan perayaan sebelumnya pada 9 April yang tidak memiliki dasar hukum resmi. Keputusan menetapkan 27 Oktober memperkuat makna simbolis penerbangan nasional yang dibangun di atas semangat perjuangan kemerdekaan.
Baca: Transformasi Hari Penerbangan Nasional: Dari 9 April ke 27 Oktober
Momentum penerbangan pertama ini memicu gelombang baru semangat di kalangan pemuda Indonesia. Pada 29 Juli 1947, kadet penerbang Mulyono, Sitardjo Sigit, dan Suharnoko Harbani mencatatkan sejarah baru dengan operasi udara yang berhasil menyerang markas Belanda di Semarang, Salatiga, dan Ambarawa.
Keberanian mereka tidak hanya menunjukkan kekuatan pemuda Indonesia dalam melawan penjajah, tetapi juga menjadi langkah penting dalam pembangunan kekuatan udara nasional.
Kini, dengan peringatan yang ke-79 pada 27 Oktober 2024, Hari Penerbangan Nasional terus menjadi simbol kekuatan, tekad, dan inovasi penerbangan Indonesia yang menjunjung semangat perjuangan dan kebebasan sejak penerbangan pertama di era kemerdekaan.