KOROPAK.CO.ID – Paksi Raras Alit, seorang pegiat sastra dan budaya yang lahir di Yogyakarta, terus menunjukkan dedikasinya dalam memajukan seni dan budaya di wilayahnya.
Sebagai pendiri kelompok seni “Mantradisi,” Paksi tidak hanya berperan sebagai musisi, tetapi juga sebagai penulis sastra dan media, serta sutradara dalam berbagai pertunjukan yang digarapnya.
Setelah menyelesaikan pendidikan di Sastra Nusantara Universitas Gadjah Mada, Paksi mendirikan “Mantradisi” untuk menciptakan wadah bagi seniman dalam berkarya.
Karya-karyanya meliputi pertunjukan seperti Goro-goro Dipenogoro, Adisarirasa, Sabda Naya, dan Sinjang, yang semuanya menunjukkan kekayaan tradisi dan budaya lokal.
Baca: Kisah Sukendar, Sang Maestro Calung Banyumasan
Paksi juga aktif menulis untuk media, dengan beberapa tulisannya yang terkenal antara lain Sastra Jawa dan Diksi yang Seturut Selera Zaman, Sains, Agama, dan Mitos Menghadapi Pandemi, serta Klithih Subur Karena Ketiadaan Ruang Seni untuk Remaja Kampung Jogja.
Melalui karya-karya ini, ia menyuarakan kepeduliannya terhadap isu-isu sosial dan budaya yang relevan. Penghargaan atas dedikasi Paksi dalam dunia seni dan budaya diakui dengan penunjukannya sebagai Anggota Dewan Kebudayaan Kota Yogyakarta untuk periode 2021-2023.
Dalam posisi ini, ia berkomitmen untuk melestarikan warisan budaya daerah serta mendorong pengembangan seni yang berkelanjutan.
Dengan perjalanan karier yang cemerlang dan karya-karya yang menginspirasi, Paksi Raras Alit menjadi salah satu tokoh penting dalam dunia sastra dan budaya Yogyakarta, mendorong generasi muda untuk terus berkarya dan menjaga kekayaan budaya Indonesia.