KOROPAK.CO.ID – Jenderal TNI (Anumerta) Raden Oerip Soemohardjo, yang lahir pada 22 Februari 1893 di Purworejo, adalah sosok yang mengemban peran penting dalam pembentukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada masa Revolusi Nasional Indonesia.
Lahir dari keluarga terpandang, Oerip sejak kecil memperlihatkan jiwa kepemimpinan yang kuat. Walaupun pada mulanya orangtuanya berharap ia melanjutkan tradisi keluarga sebagai bupati, kecintaannya pada militer membawanya ke Akademi Militer di Meester Cornelis, Batavia.
Selepas lulus pada 1914, ia menjadi perwira pribumi tertinggi di Koninklijk Nederlands-Indische Leger (KNIL) hingga pangkat mayor.
Karier panjangnya di militer menghadapi ujian besar ketika Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada 1945. Oerip ditunjuk sebagai Kepala Staf dan sementara memimpin pembentukan angkatan perang.
Baca: Kisah Untung Suropati, Pemberontak yang Menggetarkan VOC
Di tengah tugas untuk menyatukan berbagai kelompok militer yang berbeda latar belakang, ia kemudian bekerjasama dengan Panglima Soedirman, menciptakan landasan bagi TNI modern. Keteguhan hati Oerip diuji bukan hanya di medan perang, tetapi juga oleh konflik internal dan tantangan politik.
Frustrasi oleh manipulasi politik dalam militer, Oerip akhirnya mengundurkan diri di tahun 1948. Beberapa bulan setelah pengunduran dirinya, ia wafat akibat serangan jantung.
Sebagai bentuk penghormatan atas jasanya, ia dipromosikan secara anumerta menjadi Jenderal penuh dan dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Indonesia pada 1964.
Warisan kepemimpinannya tercermin dalam stabilitas dan kedisiplinan TNI yang ia bangun selama era revolusi yang penuh gejolak.
