KOROPAK.CO.ID – Kampung Madras di Medan, Sumatra Utara, menjadi saksi hidup atas kekayaan tradisi masyarakat keturunan India yang melestarikan budaya leluhur mereka.
Setiap tanggal 1 November, Kampung Madras bergemuruh dengan perayaan Diwali atau Deepavali, festival cahaya yang sarat makna bagi umat Hindu, Sikh, dan Jain. Perayaan ini telah diwariskan selama 2.500 tahun dan dipenuhi cahaya sebagai simbol kemenangan kebaikan atas keburukan.
Masyarakat Kampung Madras menghidupkan suasana Diwali selama lima hari berturut-turut. Menjelang perayaan, kawasan ini bersolek, dipenuhi dekorasi warna-warni dan alunan musik khas India Selatan dari sitar, weena, tambura, dan tabla.
Suara musik tradisional menggema di seluruh Kampung Madras, mengiringi arak-arakan kereta yang dihiasi ornamen Dewi Laksmi, simbol kemakmuran dan kemenangan.
Baca: Ribuan Warga Meriahkan Festival Pentas Seni Nagari Tabek Panjang
Sepuluh kereta yang berkilauan ditarik di sepanjang jalan KH Zainul Arifin, mengisi malam dengan gemerlap cahaya dan kemeriahan. Perayaan Diwali tidak hanya sekadar pesta visual. Di antara parade kereta dan gemerlap lampu, masyarakat Kampung Madras menggelar pesta makanan.
Hidangan klasik India seperti ayam tandoori, nasi biryani, samosa, dan canai tersaji untuk semua, memperkuat rasa kebersamaan di tengah perbedaan. Di balik kelezatan setiap sajian, Diwali menjadi momen spesial bagi perantau India untuk berkumpul dengan keluarga.
Bagi Rojes, seorang keturunan India di Medan, Diwali adalah waktu untuk merayakan ikatan keluarga. Meski berbeda agama, Rojes dan keluarganya tetap merayakan Diwali dengan penuh kebersamaan.
Diwali menjadi simbol warisan budaya dan kebersamaan tanpa batas di Kampung Madras, mencerminkan semangat toleransi yang terus terjaga di tengah modernitas Kota Medan.
