KOROPAK.CO.ID – Wayang singkong adalah permainan tradisional yang dulunya sering dimainkan anak-anak Indonesia sebagai bentuk hiburan sederhana. Permainan ini menggunakan daun dan tangkai singkong yang diubah menjadi wayang melalui teknik anyaman.
Bahan utamanya, daun singkong, dipilih karena mudah ditemukan di sekitar rumah atau kebun. Untuk membuat wayang singkong, daun-daun ini dikumpulkan, dijemur hingga layu, kemudian dianyam menjadi bentuk yang menyerupai wayang.
Tanpa alat bantu tambahan, anak-anak bisa langsung mengaitkan daun dan tangkai untuk membentuk wayang kecil mereka sendiri, siap dimainkan bersama.
Permainan wayang singkong menawarkan pengalaman unik bagi anak-anak yang menjadi “dalang” dalam pementasan cerita mereka sendiri.
Permainan ini mengajak mereka mengembangkan imajinasi dan keterampilan narasi secara sederhana, diiringi keakraban yang tumbuh lewat interaksi bersama teman-teman.
Pada dasarnya, permainan wayang singkong tidak sekadar hiburan. Ia juga berperan sebagai media pengenalan budaya Indonesia yang kaya akan tradisi dan nilai-nilai kearifan lokal.
Baca: Wayang Beber dan Jejak Seni Kuno yang Terus Dilestarikan Hingga Kini
Permainan ini menggabungkan unsur seni dan budaya, mengingatkan generasi muda pada warisan budaya berupa wayang kulit dan golek yang lebih terkenal di panggung besar.
Namun, berbeda dari pertunjukan wayang yang biasanya berlangsung pada malam hari dan ditonton oleh orang dewasa, wayang singkong bisa dimainkan kapan saja dan di mana saja oleh anak-anak.
Sebagai media pembelajaran, wayang singkong juga memiliki nilai etnomatematika, seperti yang disampaikan oleh Dhian Nuri Rahmawati dkk. dalam artikel mereka, “Penerapan Operasi Hitung Bilangan Bulat Bernuansa Etnomatematika Melalui Media Wayang Singkong.”
Dalam permainan ini, anak-anak bisa mengasah keterampilan dasar, seperti berhitung atau mengenal bentuk-bentuk geometris, yang terselip di balik proses pembuatan wayang singkong. Mereka belajar sekaligus mengenal budaya dengan cara yang menyenangkan.
Wayang singkong bukan sekadar permainan, melainkan bentuk sederhana dari pendidikan budaya bagi generasi muda Indonesia. Permainan ini membantu mengenalkan nilai-nilai tradisi, kearifan lokal, dan kreativitas sejak dini, serta berfungsi sebagai cara menjaga keberlanjutan budaya Indonesia.