KOROPAK.CO.ID – Kampung Adat Kranggan, yang terletak di Kelurahan Jatirangga, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat, adalah sebuah saksi sejarah yang tetap bertahan di tengah pesatnya perkembangan kawasan modern sekitarnya.
Meskipun dikelilingi oleh pembangunan urban, kampung ini berhasil mempertahankan adat istiadatnya, terutama rumah adat Sunda yang menjadi simbol keberlanjutan budaya leluhur. Sejarah Kampung Kranggan dimulai pada abad ke-16, tepatnya pada tahun 1500-an.
Abah Namin, Juru Bicara Kasepuhan Adat Kranggan, menjelaskan bahwa kampung ini berasal dari masyarakat yang hijrah dari Gunung Putri, Bogor.
Leluhur mereka, Syaipin atau yang dikenal sebagai Olot Ipin, datang untuk menyebarkan agama Islam sekaligus memperluas wilayah. Sejak saat itu, Kampung Adat Kranggan telah menjadi tempat yang kaya akan tradisi dan sejarah.
Salah satu aspek yang menjadi identitas Kampung Kranggan adalah rumah adat Sunda yang sudah berdiri kokoh sejak tujuh generasi. Rumah adat ini terbuat dari kayu nangka, yang dikenal memiliki daya tahan luar biasa.
Rumah tersebut berfungsi sebagai tempat menyimpan padi dan benda pusaka, serta digunakan untuk acara adat dan ritual. Luas bangunan rumah adat mencapai sekitar 2.000 meter persegi, sementara tanah yang melingkupinya mencapai 8.000 meter persegi, menjadikannya sebuah kompleks yang masih sangat terawat.
Baca: Kampung Adat Kranggan: Memelihara Warisan di Era Modernisasi
Rumah adat Sunda di Kranggan memiliki bentuk rumah panggung yang khas. Pintu rumahnya memiliki simbol yang berbeda-beda, dengan pintu kanan untuk mengakses padi, pintu tengah untuk sedekah, dan pintu kiri yang dianggap sakral dan tidak boleh dibuka sembarangan.
Menariknya, bagian depan rumah dilengkapi dengan paseban, sebuah halaman terbuka yang digunakan untuk berkumpul, baik untuk acara keluarga maupun musyawarah warga, termasuk dalam menyambut bulan Maulid.
Rumah adat Kranggan juga memperlihatkan ciri khas lain yang menarik, seperti ukiran bunga dan hewan di pintu rumah, yang menjadi dekorasi tradisional yang memperindah tampilan bangunan.
Di bagian dalam, terdapat beberapa ruangan yang dipisahkan dengan sekat, seperti ruang keluarga, ruang penyimpanan beras, serta ruang untuk benda pusaka. Keunikan ini menunjukkan betapa rumah adat Kranggan tidak hanya menjadi tempat tinggal, tetapi juga pusat kehidupan adat yang tetap hidup hingga kini.
Keberadaan Kampung Adat Kranggan merupakan contoh penting dari bagaimana sebuah komunitas dapat mempertahankan budaya dan warisan leluhur meskipun berada di tengah perubahan zaman yang begitu cepat.
Rumah adat Sunda yang kokoh dan tetap lestari di Kampung Kranggan bukan hanya simbol kekuatan budaya, tetapi juga ketahanan terhadap modernitas yang terus berkembang di Kota Bekasi.