KOROPAK.CO.ID – Johannes Kepler adalah seorang ilmuwan Jerman yang menjadi tokoh kunci dalam revolusi ilmiah. Kepler, yang terkenal karena hukum-hukum gerakan planet yang mengubah pandangan dunia tentang alam semesta, adalah salah satu pelopor astronomi modern.
Selain seorang astronom, ia juga seorang matematikawan, astrolog, dan penulis, yang meninggalkan jejak yang mendalam dalam sejarah ilmu pengetahuan.
Lahir 27 Desember 1571 di Weil der Stadt, Jerman, dalam keluarga miskin, Kepler menerima pendidikan yang layak berkat dukungan beasiswa dari para bangsawan setempat. Awalnya, ia berencana menjadi rohaniwan Lutheran, tetapi bakat luar biasa dalam matematika membawanya ke jalur yang lebih gemilang.
Pada usia 23 tahun, Kepler menjadi guru matematika di Universitas Graz, Austria, di mana ia menulis karya pertama yang penting, Cosmographic Mystery (Misteri Kosmografis), yang menarik perhatian astronom terkemuka, Tycho Brahe.
Kepler kemudian bergabung dengan Brahe di Praha setelah mengalami intoleransi agama di Graz, menjadi asisten Brahe, yang juga seorang ahli astronomi ternama.
Kepler memperoleh warisan ilmiah yang luar biasa dari Brahe, yang menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mengamati pergerakan planet dengan presisi yang belum pernah tercapai sebelumnya.
Ketika Brahe meninggal, Kepler menggantikannya sebagai matematikawan kekaisaran dan mendapatkan tugas untuk menyempurnakan analisis pengamatan tersebut.
Kepler dikenal sebagai orang pertama yang menafsirkan data ini dengan cara yang benar-benar baru, menantang pandangan lama yang menganggap orbit planet berbentuk lingkaran sempurna.
Kepler menemukan bahwa orbit planet-planet adalah elips, bukan lingkaran, dan menyusun hukum gerakan planet yang kini dikenal sebagai Hukum Kepler.
Kepler tidak hanya berkontribusi besar dalam astronomi, tetapi juga dalam optik. Melalui bukunya Supplement to Witelo, ia memberikan penjelasan pertama tentang cara kerja mata manusia dalam pengamatan optik, yang menjadikannya salah satu pelopor dalam bidang ini.
Baca: Hendrik Brouwer, Gubernur Jenderal VOC yang Ubah Peta Pelayaran Hindia Belanda
Namun, bidang yang paling ia tekuni tetaplah astronomi, di mana ia menemukan tiga hukum gerakan planet yang menjadi dasar bagi ilmu astronomi modern.
Hukum pertama, yang dipublikasikan dalam Astronomi Baru (1609), menyatakan bahwa planet-planet bergerak dalam orbit elips dengan matahari berada di salah satu titik fokusnya.
Hukum kedua menjelaskan bahwa kecepatan planet bervariasi sesuai dengan jaraknya dari matahari. Dan hukum ketiga menghubungkan kuadrat waktu orbit planet dengan kubus jarak rata-rata mereka dari matahari.
Kepler hidup di tengah zaman yang penuh ketegangan agama, yang memberikan tantangan besar dalam kehidupannya. Sebagai seorang Lutheran, ia menghadapi banyak diskriminasi karena menolak pindah agama dan terpaksa meninggalkan Graz.
Bahkan ibunya sempat dituduh sebagai seorang penyihir dan hampir dihukum mati. Namun, meskipun menghadapi perlawanan dan kesulitan luar biasa, Kepler tetap teguh pada keyakinannya.
Ia percaya bahwa keharmonisan yang ditemukan di alam semesta melalui gerakan planet juga seharusnya tercermin dalam hubungan antar umat manusia.
Kepler meninggal pada 1630 di Regensburg, Jerman, setelah menghabiskan hidupnya untuk menyibak rahasia alam semesta. Karyanya tidak segera dihargai sepenuhnya, namun seiring waktu, ia diakui sebagai salah satu ilmuwan terbesar dalam sejarah.
Hukum-hukum Kepler memberikan dasar penting bagi Isaac Newton dalam merumuskan teori gravitasi dan memulai perjalanan panjang ilmu fisika.
Hari ini, Kepler dikenal sebagai salah satu bapak astronomi modern, yang berhasil membebaskan ilmu pengetahuan dari belenggu pandangan alam semesta kuno dan mengarahkan manusia menuju pemahaman baru tentang dunia di luar sana.