KOROPAK.CO.ID – TASIKMALAYA – Debat kedua calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tasikmalaya tahun 2024 digelar oleh KPU Kota Tasikmalaya pada Kamis malam (14/11/2024), bertempat di Ballroom Hotel Santika, Jalan Yudanagara.
Lima pasangan calon berhadapan langsung untuk membahas visi, misi, serta program-program strategis mereka dalam membangun kota Tasikmalaya, berfokus pada tema reformasi birokrasi dan pembangunan inklusif berbasis kearifan lokal guna memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kelima pasangan calon tersebut adalah: Nurhayati-Muslim (paslon nomor urut 1), Ivan Dicksan-Dede Muharam (paslon nomor urut 2), Muhammad Yusuf-Hendro Nugraha (paslon nomor urut 3), Viman Alfarizi-Diky Candra (paslon nomor urut 4), dan Yanto Aprianto-Aminudin Bustomi (paslon nomor urut 5).
Hadir pula lima panelis ahli yang berperan memandu diskusi, antara lain DR Hariman Surya Siregar dan DR Syarif Hidayat, yang memberikan pandangan penting dalam setiap sesi tanya jawab.
Debat kali ini memecah tema besar menjadi lima subtema, mencakup berbagai aspek seperti optimalisasi penerimaan daerah, pelayanan publik, pemberdayaan masyarakat, hingga kerukunan beragama dan budaya lokal.
Format debat yang memungkinkan paslon saling bertanya menghasilkan suasana diskusi yang lebih dinamis dan memberikan para kandidat kesempatan untuk memperlihatkan keunggulan gagasannya.
Dalam isu ketertiban umum, yang menjadi perhatian khusus masyarakat Tasikmalaya, paslon nomor urut 1 Nurhayati-Muslim mengusulkan pembentukan pos keamanan lingkungan.
“Kami juga mengusulkan peningkatan fasilitas PJU (penerangan jalan umum), dan pemasangan CCTV di daerah-daerah rawan kriminalitas,” ujar Nurhayati.
Baca: Adu Janji & Gagasan Terbaik Lima Paslon di Debat Perdana Cawalkot Tasik 2024
Paslon nomor 5, Yanto-Aminudin, menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara Pemerintah Daerah, Polri, dan TNI, dengan dukungan tokoh agama dan pesantren.
“Tokoh agama dan Ponpes dapat berperan dengan memberi konten dakwah yang mendidik anak-anak muda untuk tidak terjerumus dalam kegiatan negatif,” ungkap Yanto.
Paslon nomor urut 4, Viman-Diky, menyoroti pembentukan karakter anak muda Tasikmalaya yang berlandaskan budaya lokal. “Sebagai Kota Santri, nilai-nilai positif harus ditanamkan sejak dini,” ujar Viman.
Paslon nomor urut 3, Yusuf-Hendro, menambahkan pentingnya toleransi dan keharmonisan antar umat beragama sebagai dasar ketertiban kota. “Ini sudah kami canangkan dalam program kerja kami. Jadi soal kerukunan dan keamanan ini menjadi satu hal yang penting dan prioritas,” ujar Yusuf.
Sementara itu, paslon nomor 2, Ivan-Dede, menyebut peristiwa kriminalitas yang terjadi di Jalan Letjen Mashudi, mengusulkan agar kota Tasikmalaya menjadi “kota caang baranang” atau kota yang terang benderang. “Hal ini dilakukan untuk mencegah tindak kejahatan di malam hari,” kata Ivan.
Ketua KPU Kota Tasikmalaya, Asep Rismawan, mengharapkan bahwa agenda debat ini dapat menjadi salah satu kanal utama bagi masyarakat dalam mempertimbangkan pilihan di Pilkada mendatang.
“Inilah putra-putri terbaik Kota Tasikmalaya, agenda debat ini tentu diharapkan bisa menjadi salah satu kanal bagi pemilih untuk mengukur dan mempertimbangkan pilihannya,” ujar Asep.
Debat ini merupakan rangkaian penting dari tahapan Pilkada, yang puncaknya akan jatuh pada 27 November 2024. Pendukung masing-masing paslon menambah suasana semarak, namun ketertiban tetap terjaga hingga akhir acara, menandakan dinamika demokrasi yang sehat di kota Tasikmalaya.