KOROPAK.CO.ID – Pelestarian budaya Indonesia adalah tanggung jawab bersama, terutama di era globalisasi yang sering kali mengaburkan identitas lokal. Generasi muda, dengan segala potensi kreatif dan akses teknologi yang mereka miliki, memainkan peran krusial dalam menjaga keberlangsungan warisan budaya bangsa.
Namun, sejauh mana keterlibatan mereka dalam upaya ini?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, survei bertajuk “Keterlibatan Anak Muda dalam Melestarikan Sejarah dan Kebudayaan Nasional” diadakan pada 25 Oktober hingga 11 November 2024 lalu. Survei ini melibatkan 202 responden, mayoritas berusia 18 – 24 tahun, sebagai bagian dari program studi independen jurnalistik GNFI Batch 7.
Hasil survei menunjukkan 55,4% responden menyadari pentingnya pelestarian budaya, meskipun hanya 19,8% yang terlibat aktif dalam kegiatan langsung seperti workshop seni atau festival budaya. Banyak anak muda memilih media sosial sebagai sarana utama untuk menggali sejarah dan budaya nasional.
73,3% responden lebih sering mengakses informasi budaya melalui platform digital dibandingkan media konvensional seperti buku (5,9%) atau televisi (5,4%). Namun, kesadaran saja tidak cukup. Meskipun media sosial mempermudah akses informasi, banyak konten yang hanya bersifat informatif tanpa mendorong aksi nyata.
Oleh karena itu, dibutuhkan pendekatan strategis untuk mengubah interaksi pasif ini menjadi partisipasi aktif. Teknologi juga menawarkan peluang besar untuk menghidupkan kembali tradisi. Beberapa responden mengungkapkan bahwa teman-teman mereka membuat kanal YouTube untuk mendokumentasikan cerita rakyat atau tradisi lokal.
53% responden menyatakan teknologi digital memiliki pengaruh besar terhadap kesadaran mereka tentang budaya nasional. Selain itu, kombinasi seni tradisional dengan pendekatan digital dapat menciptakan program yang relevan bagi anak muda.
Contohnya, workshop seni tari yang direkam dan dibagikan secara online dapat menarik perhatian khalayak lebih luas, sekaligus mendorong lebih banyak orang untuk belajar dan terlibat. Generasi muda memiliki potensi besar untuk menjaga kekayaan budaya Indonesia melalui berbagai cara, seperti:
Baca: Edukasi Sejarah Kretek Lewat Konten Digital untuk Generasi Z di Kudus
1. Mendokumentasikan Tradisi – Membuat video atau tulisan tentang upacara adat dan seni tradisional.
2. Kampanye Budaya – Menggunakan media sosial untuk mengajak partisipasi dalam acara budaya.
3. Kolaborasi Antar Komunitas – Menggelar acara budaya yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah.
4. Edukasi Berbasis Teknologi – Mengembangkan aplikasi atau platform edukatif yang menampilkan budaya lokal.
Dengan pendekatan yang kreatif dan kolaboratif, generasi muda dapat menjadi motor penggerak utama pelestarian budaya. Tingginya kesadaran generasi muda terhadap pentingnya budaya adalah modal penting bagi pelestarian warisan bangsa.
Namun, untuk memastikan budaya tetap hidup, perlu ada dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, komunitas budaya, dan individu kreatif. Dalam menghadapi arus modernisasi, pelestarian budaya Indonesia membutuhkan lebih dari sekadar kesadaran, dibutuhkan aksi nyata yang konsisten.
Dengan semangat gotong royong dan teknologi sebagai alat utama, generasi muda dapat mengukuhkan peran mereka sebagai penjaga tradisi dan identitas bangsa.