Muasal

Sejarah dan Makna Hari Halo Sedunia

×

Sejarah dan Makna Hari Halo Sedunia

Sebarkan artikel ini
Sejarah dan Makna Hari Halo Sedunia
Doc. Foto: Ilustrasi/hallo.id

KOROPAK.CO.ID – Kata “halo” telah menjadi bagian tak terpisahkan dari komunikasi sehari-hari. Sapaan sederhana ini, yang biasa digunakan untuk menyapa orang lain, kini telah mengakar dalam budaya masyarakat modern, baik dalam percakapan telepon maupun dalam interaksi langsung.

Penggunaan kata ini telah meluas melampaui fungsi awalnya, menjadi simbol keakraban dan cara yang santai untuk membuka percakapan. Di balik kesederhanaannya, terdapat sejarah yang menarik. 21 November diperingati sebagai Hari Halo Sedunia, sebuah perayaan global yang memperkenalkan kata ini lebih jauh ke dunia.

Hari ini, sejak pertama kali diperingati pada tahun 1973, mengingatkan kita akan peran kata “halo” dalam mempererat hubungan antar individu di seluruh dunia.

Peringatan ini dimulai berkat inisiatif Brian McCormack, seorang lulusan Arizona State University, dan saudaranya Michael McCormack, yang berupaya mengumpulkan dukungan untuk pembentukan hari peringatan ini.

Melalui kampanye yang melibatkan surat kepada pemimpin dunia, mereka berhasil menarik perhatian internasional, hingga hari ini, lebih dari 165 negara merayakan Hari Halo Sedunia.

Baca: Merayakan Empati dan Kasih Sayang di Hari Kebaikan Sedunia 13 November

Sejarah “halo” sebagai sapaan berawal dari dunia telekomunikasi. Pada 1877, penemu telepon Thomas Edison menggunakan kata “hello” sebagai sapaan pertama saat menerima panggilan. Namun, meskipun ia yang pertama kali menggunakannya, kata tersebut tidak langsung diterima luas.

Perubahan besar terjadi pada tahun 1881, ketika Alexander Graham Bell, penemu telepon lainnya, mulai mempopulerkan “halo” sebagai sapaan standar. Berkat Bell dan perkembangan pesat industri telekomunikasi, kata “halo” mulai digunakan secara global, menjadikannya ucapan yang dikenal di seluruh dunia.

Hari Halo Sedunia bukan hanya sekadar perayaan semata. Lebih dari itu, hari ini mengingatkan kita tentang pentingnya menyapa orang lain dalam kehidupan sehari-hari. Menyapa dengan kata “halo” dapat membuka jalur komunikasi, membangun hubungan, dan menciptakan interaksi positif yang mempererat rasa kebersamaan.

Hal ini juga menunjukkan niat baik, peduli, dan minat terhadap orang lain, yang secara tidak langsung menguatkan ikatan sosial antara individu.

Dengan “halo” yang sederhana, kita bisa menjangkau sesama, menciptakan percakapan bermakna, dan bahkan memberi dampak bagi perdamaian dunia. Sebuah kata kecil yang melampaui batas-batas sosial dan geografis, namun mampu menciptakan dunia yang lebih terhubung dan saling memahami.

error: Content is protected !!