Memoar

Kisah Dr. Al-Zastrouw Menghidupkan Dakwah Lewat Seni

×

Kisah Dr. Al-Zastrouw Menghidupkan Dakwah Lewat Seni

Sebarkan artikel ini
Kisah Dr. Al-Zastrouw Menghidupkan Dakwah Lewat Seni
Doc. Foto: YouTube

KOROPAK.CO.ID – Lahir pada 27 Agustus 1966, Dr. Ngatawi Al-Zastrouw menghabiskan masa kecilnya di lingkungan yang kental dengan nilai-nilai keagamaan. Pendidikan formalnya dimulai dari Madrasah Ibtidaiyah hingga Madrasah Aliyah, yang disempurnakan dengan studi keagamaan di pesantren selama lebih dari satu dekade (1975–1988).

Lulusan Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga ini kemudian melanjutkan pendidikannya di Universitas Indonesia, tempat ia meraih gelar doktor dalam bidang sosiologi pada 2009.

Al-Zastrouw meyakini bahwa kebudayaan adalah sarana yang paling efektif untuk menyampaikan ajaran Islam yang ramah dan inklusif. Dalam pandangannya, seni mampu menembus sekat-sekat sosial dan menjadi medium dakwah yang dapat diterima masyarakat luas.

Keyakinan ini ia wujudkan dalam kiprahnya sebagai Ketua Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) PBNU pada 2004–2015, di mana ia menghidupkan kembali tradisi seni Islami sebagai bagian integral dari syiar Islam.

Sebagai budayawan, Al-Zastrouw dikenal produktif menghasilkan karya seni yang tidak hanya estetis tetapi juga sarat nilai. Ia menulis dan menyutradarai sejumlah pagelaran wayang shimpony, seperti Semar Nagih Janji (2004) dan Ilange Jimat Kalimosodo (2011), yang menyuarakan kritik sosial dan ajaran moral.

Ia juga menggagas program Pesantren Budaya yang ditayangkan di televisi nasional. Kreativitas Al-Zastrouw melampaui panggung lokal. Ia memimpin delegasi budaya Islam Nusantara ke berbagai negara, termasuk Qatar, Uni Emirat Arab, Eropa, dan al-Jazair.

Baca: Rusdi Rukmarata, Maestro Tari yang Membawa Indonesia Mendunia

Pada 2019, ia menjadi duta budaya dalam Festival Seni di Den Haag, Hongkong, dan al-Jazair, membawa seni Islam Nusantara ke panggung internasional.

Sebagai intelektual, Al-Zastrouw aktif dalam berbagai organisasi. Ia pernah menjadi pengurus PB PMII, Ketua Lesbumi PBNU, dan Ketua Dewan Pembina Yayasan Jejaring Dunia Santri, yang berfokus pada pengembangan literasi di pesantren.

Sejak 2020, ia juga menjabat sebagai Kepala Makara Art Center Universitas Indonesia, tempat ia memadukan keahliannya dalam seni dan akademik untuk mengembangkan kebudayaan secara lebih luas.

Atas kontribusinya di bidang seni dan budaya, pada 2016 Al-Zastrouw dianugerahi Penghargaan Santri Inspirasi di Bidang Seni dan Budaya oleh Pustaka Kompas. Ia juga pernah meraih Piala Citra FFI 2010 sebagai produser dan pemain film pendek Kelas 5000-an.

Dr. Ngatawi Al-Zastrouw bukan sekadar seorang budayawan, tetapi seorang visioner yang menjadikan seni sebagai jembatan untuk menyampaikan pesan-pesan universal Islam.

Lewat karya dan pengabdiannya, ia telah membuktikan bahwa seni dan budaya dapat menjadi medium transformasi sosial dan spiritual, membawa nama Indonesia ke panggung dunia sekaligus memperkaya khazanah seni Islam Nusantara.

error: Content is protected !!