Video

Jejak Penyebaran Islam di Nusantara

×

Jejak Penyebaran Islam di Nusantara

Sebarkan artikel ini

KOROPAK.CO.ID – Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, tak lepas dari pengaruh bangsa Arab yang menyebarkan Islam ke Nusantara.

Berdasarkan data BPS tahun 2023, sekitar 87,06% penduduk Indonesia adalah Muslim, atau setara dengan 244,41 juta jiwa. Sejarah panjang kedatangan bangsa Arab ke Nusantara membawa pengaruh besar, baik dalam bidang agama, budaya, maupun perdagangan.

Arab Hadrami dan Komunitas Arab Indonesia

Mayoritas warga keturunan Arab di Indonesia berasal dari Hadramaut, Yaman. Selain itu, ada pula keturunan dari berbagai negara Timur Tengah lainnya, seperti Arab Saudi, Palestina, Suriah, dan Mesir.

Pada masa kolonial Belanda, mereka diklasifikasikan sebagai vreemde oosterlingen atau “Timur Asing”, yang membuat mereka terkonsentrasi di wilayah tertentu seperti Kampung Arab di Jakarta, Surabaya, dan Palembang.

Teori Arab atau Teori Mekah

Teori ini, yang dipelopori Buya Hamka dan didukung sejarawan seperti Sir Thomas Walker Arnold, menyatakan bahwa Islam masuk ke Nusantara langsung dari Mekah sekitar abad ke-7 Masehi.

Bukti-bukti seperti Hikayat Raja-Raja Pasai dan naskah Cina kuno mendukung pandangan ini. Dalam hikayat tersebut, disebutkan Syaikh Ismail datang ke Pasai untuk mengislamkan Raja Merah Silu, yang kemudian bergelar Malik al-Salih.

Baca: Muhammadiyah dan Jejak Awal Pergerakan Islam Modern di Nusantara

Teori ini juga menolak pandangan yang menyebut Islam masuk melalui Gujarat pada abad ke-13. Menurut Buya Hamka, bangsa Arab telah menjalin hubungan dagang dan dakwah di Nusantara jauh sebelum itu, dengan batu nisan Syekh Rukunuddin dari tahun 672 Masehi menjadi salah satu buktinya.

Pusat Perdagangan dan Penyebaran Islam

Pelabuhan-pelabuhan seperti Barus di Sumatera dan Gresik di Jawa menjadi titik persinggahan utama pedagang Arab. Selain berdagang, mereka menyebarkan Islam melalui pernikahan dengan penduduk lokal dan dakwah yang damai.

Salah satu pelancong terkenal, Ibnu Batutah, mencatat kunjungannya ke Samudera Pasai pada tahun 1345-1346, di mana Islam sudah berkembang pesat.

Peran Bangsa Arab di Masa Kolonial

Pada masa kolonial Belanda, komunitas Arab terus tumbuh, terutama di Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Mereka mendirikan masjid, pesantren, dan terlibat aktif dalam pendidikan Islam. Kedatangan mereka yang memperkuat posisi Islam sebagai agama mayoritas di Indonesia, dengan peran signifikan dalam perdagangan dan sosial.

Kedatangan bangsa Arab bukan hanya menciptakan jalur ekonomi, tetapi juga membangun fondasi kuat bagi penyebaran agama Islam di Nusantara, yang masih terasa hingga kini. Sejarah ini menjadi bukti nyata bagaimana hubungan antarbangsa membawa perubahan besar dalam budaya dan keyakinan.

error: Content is protected !!