Seni Budaya

Makna Mendalam Lagu ‘Tanoh Lado’ dari Lampung

×

Makna Mendalam Lagu ‘Tanoh Lado’ dari Lampung

Sebarkan artikel ini
Makna Mendalam Lagu 'Tanoh Lado' dari Lampung

KOROPAK.CO.ID – Lagu daerah merupakan cerminan dari budaya dan kehidupan masyarakat di suatu daerah. Setiap lirik dan melodi menyimpan pesan-pesan yang kaya akan nilai, sejarah, dan identitas lokal. Salah satu contoh lagu daerah yang sangat mencerminkan kedalaman makna tersebut adalah “Tanoh Lado,” lagu yang berasal dari Provinsi Lampung, Sumatera.

Tanoh Lado, yang dalam bahasa Indonesia berarti “tanah lada,” merupakan julukan yang telah lama disematkan kepada Lampung, sebuah daerah yang dikenal sebagai penghasil lada utama di Indonesia.

Sejak zaman penjajahan Portugis, Inggris, hingga Belanda, lada hitam dari Lampung sudah dikenal luas sebagai komoditas unggulan yang mendunia. Lagu ini, yang diciptakan oleh Fath Syahbudin dan dipopulerkan oleh Andy Achmad, mengisahkan kejayaan dan kekayaan alam yang dimiliki oleh tanah Lampung.

Lirik lagu ini menggambarkan Lampung sebagai tanah yang subur, penuh berkah, dan kaya akan hasil bumi, khususnya lada hitam. Sebuah penggalan lirik dari lagu ini berbunyi:

“Bumiku Tanoh Lampung Kulawi
Panjak Wah-Wah Di Nusantara
Tani Tukun Sangun Jak Jebi
Tanoh Lampung Tanoh Lado”

Yang dapat diterjemahkan sebagai:

“Bumiku Tanah Lampung
Terang di Nusantara
Petani damai sejak dahulu
Lampungku Tanah Lada”

Lirik tersebut menegaskan betapa pentingnya lada bagi masyarakat Lampung, yang sebagian besar menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian, khususnya perkebunan lada. Bahkan, berdasarkan data dari Kementerian Keuangan, Lampung menjadi penghasil lada terbesar kedua di Indonesia, dengan 52% area perkebunan lada nasional berada di provinsi ini.

Baca: Lagu Tanah Airku dan Kisah Haru di Balik Nada Cinta untuk Negeri

Namun, lebih dari sekadar menggambarkan hasil alam, lagu “Tanoh Lado” juga membawa pesan mendalam tentang rasa syukur, cinta terhadap tanah kelahiran, dan pentingnya menjaga lingkungan. Di dalamnya terkandung filosofi hidup masyarakat Lampung, yang dikenal dengan prinsip Piil Pesenggiri.

Filosofi ini menekankan pada kehormatan, harga diri, serta tanggung jawab untuk menjaga dan merawat tanah kelahiran sebagai warisan untuk generasi yang akan datang.

Lagu ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi sebuah refleksi budaya yang mendalam antara masyarakat Lampung dengan tanahnya. Dalam setiap liriknya, terselip pesan tentang pentingnya menjaga hubungan harmonis dengan alam dan menghargai anugerah yang diberikan oleh Tuhan.

Tanoh Lado mengajak pendengarnya untuk merawat dan melestarikan kekayaan alam, serta menjaga agar tanah kelahiran ini tetap subur dan penuh berkah untuk generasi berikutnya.

Sebagai salah satu lagu daerah yang penting, “Tanoh Lado” adalah bukti bahwa musik tradisional Indonesia dapat menjadi sarana untuk menyampaikan nilai-nilai luhur dan memperkenalkan budaya lokal kepada dunia.

Dengan melestarikan lagu-lagu daerah seperti ini, kita turut menjaga warisan budaya yang telah menjadi bagian dari jati diri bangsa Indonesia.

error: Content is protected !!