Actadiurna

Inovasi dan Tradisi Bersatu di ICH Festival 2024 Yogyakarta

×

Inovasi dan Tradisi Bersatu di ICH Festival 2024 Yogyakarta

Sebarkan artikel ini
Inovasi dan Tradisi Bersatu di ICH Festival 2024 Yogyakarta
Doc. Foto: antaranews.com

KOROPAK.CO.ID – YOGYAKARTA – Pekan Warisan Budaya Takbenda (WBTb) atau Intangible Cultural Heritage (ICH) Festival 2024 yang digelar di Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta, sejak 23 November, menjadi momentum penting dalam upaya pelestarian warisan budaya Indonesia.

Direktur Perlindungan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Kebudayaan, Irini Dewi Wanti, menekankan bahwa festival ini bertujuan untuk mengenalkan 13 warisan budaya yang telah diinskripsi UNESCO kepada generasi muda.

“Kita ingin generasi muda memahami bahwa ada warisan budaya yang harus kita lestarikan bersama,” ungkap Irini dalam sambutannya pada malam penutupan festival, sebagaimana dilansir dari laman ANTARA, Jumat (29/11/2024).

Selama sepekan, Kemenbud mengenalkan kesenian wayang, keris, batik, angklung, tari Saman, tas Noken, 3 genre tari Bali, kapal Pinisi, tradisi Pencak Silat, Pantun, Gamelan, dan Budaya Sehat Jamu, semua warisan budaya yang kini diakui dunia.

Festival ini, menurut Irini, berfokus pada peran generasi muda sebagai aset bangsa yang diharapkan mampu menjaga dan mengembangkan warisan budaya Indonesia di masa depan. Tak hanya sekadar pameran, ICH Festival 2024 mengadopsi teknologi modern dalam penyampaiannya.

Baca: Disbudporapar Gelar Festival Seni untuk Pelajar di Tanah Bumbu

Salah satu contoh adaptasi tersebut adalah pertunjukan kolaborasi wayang orang, wayang golek, dan wayang kulit yang dipadukan dengan seni cahaya atau video mapping. Dengan pendekatan ini, Kemenbud berupaya menggabungkan tradisi dengan selera generasi muda.

Ketua Tim Kerja ICH Festival 2024, Yusmawati, menyampaikan harapannya agar Yogyakarta, sebagai tuan rumah pertama festival ini, menjadi contoh kolaborasi sukses antara pemerintah pusat dan daerah dalam pelestarian budaya.

“Yogyakarta adalah kota budaya, di sinilah kita tegakkan pelestarian ini. Kami berharap provinsi lain dapat mengikuti langkah ini,” ujar Yusmawati.

Selain pertunjukan budaya, ICH Festival 2024 juga menggelar seminar dan lokakarya yang melibatkan berbagai kalangan, mulai dari pegiat budaya, akademisi, pelajar, hingga komunitas internasional.

Dengan demikian, festival ini tak hanya menjadi ajang apresiasi seni, tetapi juga ruang untuk diskusi dan kolaborasi mengenai pentingnya pelestarian warisan budaya di Indonesia.

error: Content is protected !!