Muasal

Hari Ini, 1 Desember: Bung Hatta Mundur dari Jabatan Wakil Presiden

×

Hari Ini, 1 Desember: Bung Hatta Mundur dari Jabatan Wakil Presiden

Sebarkan artikel ini
Hari Ini, 1 Desember Bung Hatta Mundur dari Jabatan Wakil Presiden
Doc. Foto: elshinta.com

KOROPAK.CO.ID – Pada 1 Desember 1956, tepat 68 tahun yang lalu, Mohammad Hatta, Wakil Presiden pertama Republik Indonesia, mengambil keputusan besar untuk mengundurkan diri dari jabatannya.

Ia menjabat sebagai Wakil Presiden sejak 18 Agustus 1945, bersama Presiden Soekarno, yang dikenal sebagai pasangan “dwitunggal” dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Keputusan Bung Hatta untuk mundur tersebut membuat posisi Wakil Presiden kosong hingga tahun 1973.

Hubungan antara Bung Karno dan Bung Hatta lebih dari sekadar mitra politik. Mereka adalah sahabat sejati yang memiliki visi dan semangat yang sama untuk kemerdekaan Indonesia, meskipun terkadang mereka memiliki pandangan politik yang berbeda.

Perjuangan mereka bersama dalam membebaskan Indonesia dari penjajahan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah bangsa ini. Di tengah perbedaan yang muncul di akhir masa pemerintahan, hubungan pribadi mereka tetap hangat.

Bung Karno sering mengunjungi rumah Bung Hatta dan makan siang bersama, meskipun di luar sana, dunia politik mereka dipenuhi ketegangan. Meskipun Bung Hatta mundur dari jabatannya, Bung Karno tidak lagi menunjuk penggantinya sebagai Wakil Presiden.

Meutia Hatta, putri Bung Hatta, menceritakan kedekatan kedua keluarga tersebut. Ia mengungkapkan bahwa Bung Karno, selain sebagai sahabat seperjuangan, juga sangat dekat dengan keluarga Hatta.

Baca: Mohammad Hatta: Pemikir dan Pejuang Kemerdekaan Indonesia

Bahkan, Bung Karno yang menanam ari-ari Meutia di belakang rumahnya di Yogyakarta, ketika Bung Hatta harus pergi mengikuti sidang kabinet. Sebuah kejadian yang mencerminkan kedalaman persahabatan mereka.

Bung Karno juga pernah memilihkan jodoh untuk Bung Hatta, yaitu Rachmi Rahim (Yuke), sesuai dengan janji yang pernah dibuat Bung Hatta di Rotterdam, Belanda, bahwa ia tidak akan menikah sebelum Indonesia merdeka.

Selain itu, dalam peristiwa bersejarah lainnya, Bung Hatta menjadi wali nikah Guntur Soekarno, menggantikan Bung Karno yang saat itu menjadi tahanan rumah pemerintah Orde Baru di Wisma Yaso.

Momen-momen ini menunjukkan betapa kuatnya persahabatan dan saling mendukung di antara kedua tokoh besar ini, bahkan di luar urusan politik dan pemerintahan.

Hubungan mereka adalah sebuah kisah persahabatan sejati yang melampaui batas waktu dan politik, serta menjadi contoh bagi generasi penerus tentang makna sejati dari persahabatan, pengorbanan, dan komitmen terhadap bangsa.

error: Content is protected !!