Muasal

Sejarah Hari AIDS Sedunia sebagai Momen untuk Menghapus Stigma HIV

×

Sejarah Hari AIDS Sedunia sebagai Momen untuk Menghapus Stigma HIV

Sebarkan artikel ini
Sejarah Hari AIDS Sedunia sebagai Momen untuk Menghapus Stigma HIV
Doc. Foto: Ilustrasi/Siloam Hospitals

KOROPAK.CO.ID – Setiap 1 Desember, dunia memperingati Hari AIDS Sedunia, sebuah momen penting yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang HIV/AIDS dan memperjuangkan hak atas kesehatan.

Pada hari ini, lebih dari sekadar mengenang perjuangan melawan HIV/AIDS, kita diingatkan untuk terus berupaya menghapus stigma, diskriminasi, dan kesenjangan yang menghambat kemajuan dalam penanggulangan penyakit ini.

Apa Itu HIV/AIDS?

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sedangkan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah tahap akhir dari infeksi HIV yang merusak sel darah putih dan membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi lain.

HIV dapat menyebar melalui cairan tubuh seperti darah, air mani, dan air susu ibu. Meskipun belum ada obat yang dapat menyembuhkan HIV, terapi antiretroviral (ART) kini dapat membantu mengendalikan virus dan mencegah perkembangan menuju AIDS.

Saat ini, HIV/AIDS masih menjadi masalah kesehatan global. Hingga 2023, sekitar 39,9 juta orang hidup dengan HIV, sementara 630 ribu orang tertular HIV pada tahun yang sama.

Pada Hari AIDS Sedunia 2024, tema yang diangkat oleh World Health Organization (WHO) adalah “Take the Rights Path: My Health, My Right!” Tema ini menyoroti pentingnya hak atas kesehatan, termasuk akses ke layanan pencegahan, pengobatan, dan perawatan HIV tanpa diskriminasi.

Tema ini juga mengajak kita untuk memperjuangkan kesetaraan dalam mengatasi AIDS, mengingatkan bahwa kesehatan adalah hak asasi manusia yang harus dinikmati oleh setiap orang tanpa hambatan.

Setiap 25 detik, satu orang di dunia tertular HIV, menunjukkan betapa pentingnya kesadaran global dan langkah-langkah pencegahan yang efektif. Oleh karena itu, Hari AIDS Sedunia juga bertujuan untuk menghilangkan stigma seputar HIV/AIDS, agar mereka yang berisiko atau hidup dengan HIV dapat mendapatkan dukungan medis yang mereka butuhkan.

Hari AIDS Sedunia pertama kali dicetuskan pada Agustus 1987 oleh James W. Bunn dan Thomas Netter dari World Health Organization (WHO). Mereka mengusulkan peringatan global ini untuk meningkatkan kesadaran tentang AIDS dan mengakhiri stigma yang berkembang di sekitar penyakit ini.

Setelah disetujui oleh Dr. Jonathan Mann, Direktur Global Programme on AIDS, peringatan pertama Hari AIDS Sedunia dilaksanakan pada 1 Desember 1988.

Baca: Menggugah Kesadaran: Sejarah dan Makna Hari AIDS Sedunia

Hari AIDS Sedunia dirayakan untuk menghormati mereka yang telah meninggal karena AIDS dan untuk menyemangati perjuangan global dalam menghapuskan virus ini sebagai ancaman kesehatan. Setiap peringatan menjadi pengingat untuk melanjutkan upaya menuju hari di mana AIDS bukan lagi masalah kesehatan masyarakat.

Ada banyak cara untuk merayakan Hari AIDS Sedunia dan berpartisipasi dalam upaya global ini, seperti:

1. Penggalangan Dana untuk Kampanye Anti-AIDS

Mendukung organisasi yang fokus pada pendidikan dan layanan medis terkait HIV/AIDS adalah langkah penting dalam meningkatkan kesadaran dan memberikan bantuan yang diperlukan.

2. Menggunakan Pita Merah

Pita merah adalah simbol global dukungan terhadap mereka yang terkena HIV/AIDS. Mengenakannya membantu menarik perhatian orang akan pentingnya pencegahan dan penanggulangan HIV.

3. Membagikan Informasi Melalui Media Sosial

Sebarkan informasi tentang pencegahan HIV dan cara penanganannya melalui platform media sosial. Bagikan materi dari lembaga terpercaya seperti WHO, UNAIDS, atau Kementerian Kesehatan Indonesia.

4. Menghadiri Acara Peringatan

Bergabung dengan acara komunitas lokal yang memperingati Hari AIDS Sedunia bisa menjadi cara yang baik untuk berbagi pengetahuan dan meningkatkan kesadaran bersama.

5. Memeriksakan Diri

Tes HIV secara rutin adalah langkah penting untuk mengetahui status kesehatan dan mencegah penyebaran virus lebih lanjut.

Dengan tindakan-tindakan ini, kita dapat membantu menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, tanpa stigma dan diskriminasi, serta memberikan dukungan penuh bagi mereka yang hidup dengan HIV/AIDS. Karena setiap kehidupan itu berharga, kita semua memiliki peran dalam melawan AIDS.

error: Content is protected !!