Muasal

Saklar dan Stop Kontak, Dua Perangkat Listrik dengan Fungsi Berbeda

×

Saklar dan Stop Kontak, Dua Perangkat Listrik dengan Fungsi Berbeda

Sebarkan artikel ini
Saklar dan Stop Kontak, Dua Perangkat Listrik dengan Fungsi Berbeda
Doc. Foto: Ilustrasi/Rukita

KOROPAK.CO.ID – Stop kontak dan saklar adalah dua perangkat kelistrikan yang tak asing di setiap rumah tangga. Meskipun keduanya sering digunakan dalam aktivitas sehari-hari, masih banyak orang yang kesulitan membedakan antara keduanya. Meskipun tampak serupa, stop kontak dan saklar memiliki sejarah dan fungsi yang berbeda.

Stop kontak pertama kali ditemukan oleh Harvey Hubble pada tahun 1904. Temuan ini merevolusi cara kita menghubungkan perangkat elektronik ke sumber listrik. Hubble merancang soket pertama, yang sering disebut colokan listrik, terbuat dari plastik untuk mencegah korsleting.

Desain awalnya merupakan fitting atau dudukan untuk pengalir listrik pada lampu. Namun, baru pada tahun 1915, industri mulai memproduksi stop kontak secara massal, dan sejak itu, stop kontak menjadi alat penting di setiap rumah.

Di Indonesia, stop kontak biasanya memiliki dua lubang colokan, sementara di negara lain seperti Jepang, sering kali terdapat tiga lubang colokan.

Stop kontak memiliki dua fungsi utama. Pertama, sebagai alat penghubung antara sumber listrik dan perangkat elektronik, seperti ponsel, televisi, komputer, kipas angin, hingga alat pengering rambut.

Kedua, perangkat elektronik ini membutuhkan aliran listrik untuk beroperasi, yang menghubungkan stop kontak dengan berbagai macam perangkat elektronik di rumah.

Baca: Cahaya dalam Gelap, Sejarah Penempuan Lampu dari Masa ke Masa

Sementara itu, saklar ditemukan oleh John Henry Holmes pada tahun 1884. Temuan ini mempermudah pengguna untuk menghidupkan atau mematikan aliran listrik, terutama untuk perangkat seperti lampu.

Berbeda dengan stop kontak, saklar tidak menghubungkan perangkat dengan sumber listrik, melainkan mengatur apakah perangkat tersebut menerima aliran listrik atau tidak. Pada saklar, terdapat tombol “on” dan “off,” yang memisahkannya dari stop kontak yang tidak memiliki pengaturan semacam itu.

Seiring waktu, saklar terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pengguna. Kini, terdapat berbagai jenis saklar, seperti saklar outbow, engkel, dan colok.

Salah satu inovasi terbaru adalah saklar Yumi Series, hasil kolaborasi antara Panasonic dan desainer Francis Surjaseputra, yang memungkinkan pengguna untuk memilih berbagai corak warna dan motif HPL (High Pressure Laminate) pada saklar mereka.

Stop kontak dan saklar adalah dua alat kelistrikan yang sangat penting dalam kehidupan modern. Meskipun keduanya sering digunakan bersama, mereka memiliki sejarah dan fungsi yang berbeda.

Stop kontak menghubungkan perangkat elektronik dengan sumber listrik, sementara saklar mengontrol aliran listrik ke perangkat. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai perbedaan keduanya, kita dapat lebih bijak dalam menggunakan perangkat listrik sehari-hari.

error: Content is protected !!