Memoar

Rahayu Supanggah, Maestro Karawitan yang Membawa Gamelan ke Pentas Dunia

×

Rahayu Supanggah, Maestro Karawitan yang Membawa Gamelan ke Pentas Dunia

Sebarkan artikel ini
Rahayu Supanggah, Maestro Karawitan yang Membawa Gamelan ke Pentas Dunia
Doc. Foto: JoSS

KOROPAK.CO.ID – Karawitan, seni musik tradisional Jawa, memiliki nama besar yang tak dapat dipisahkan dari sosok Prof. Dr. Rahayu Supanggah, S. Kar. Lahir pada 29 Agustus 1949 di Desa Klego, Kecamatan Simo, Boyolali, Rahayu Supanggah telah mengangkat seni karawitan ke tingkat internasional.

Dari keluarga yang sudah akrab dengan dunia gamelan, ayahnya seorang dalang dan ibunya seorang pemain gender—Rahayu telah menyatu dengan suara gamelan sejak usia dini.

Meski awalnya tak bercita-cita menjadi seniman, perjalanan hidup Rahayu berubah setelah ia menyelesaikan pendidikan seni rupa pada 1967 dan melanjutkan studi di Konservatori Karawitan Indonesia.

Di sana, Rahayu terpilih mewakili Indonesia dalam misi seni kepresidenan ke China, Korea Utara, dan Jepang. Pengalaman tersebut menandai titik balik dalam hidupnya, mendorongnya untuk lebih mendalami dunia karawitan sebagai profesinya.

Setelah lulus dari Konservatori Karawitan, ia melanjutkan studi di ASKI (sekarang ISI Surakarta) dan lulus pada 1978. Rahayu kemudian dikenal luas sebagai komposer dan pengrawit yang sangat disiplin.

Karyanya telah menginspirasi banyak orang, termasuk muridnya, Peni Candra Rini, yang menyebut Rahayu sebagai sosok yang tidak hanya guru, tetapi juga panutan yang mengajarkan cara menghormati gamelan dan memuliakan seni karawitan.

Baca: Rusdi Rukmarata, Maestro Tari yang Membawa Indonesia Mendunia

Karya-karya Rahayu Supanggah, yang memiliki nuansa tradisional namun selalu relevan dengan perkembangan zaman, telah dipentaskan di lebih dari 40 negara.

Keunikan karyanya yang memadukan unsur tradisional dan kontemporer membuatnya setara dengan komponis dunia. Keahlian Rahayu dalam bidang karawitan pun diakui, bahkan ia disejajarkan dengan empu dalam dunia seni tradisional.

Pada 2010, Rahayu Supanggah menerima penghargaan Bintang Budaya Paramadarma dari Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono. Ia juga menjadi profesor komposisi dan etnomusikologi di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta hingga pensiun.

Bagi koleganya, Supardi, Rahayu adalah sosok yang tak hanya seorang dosen atau guru, melainkan seorang ayah figur yang selalu haus akan karya dan menciptakan gending-gending yang terus dikenang.

Melalui karya-karyanya, Rahayu Supanggah telah memberikan kontribusi besar dalam melestarikan dan mengembangkan karawitan, serta memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia ke dunia.

error: Content is protected !!