Actadiurna

KPU Kota Tasikmalaya Janji Evaluasi Usai Partisipasi Pilkada 2024 Anjlok

×

KPU Kota Tasikmalaya Janji Evaluasi Usai Partisipasi Pilkada 2024 Anjlok

Sebarkan artikel ini
KPU Kota Tasikmalaya Janji Evaluasi Usai Partisipasi Pilkada 2024 Anjlok

KOROPAK.CO.ID – TASIKMALAYA – Dalam sejarah politik lokal Kota Tasikmalaya, Pilkada Serentak 2024 mencatat penurunan tingkat partisipasi pemilih yang signifikan, meskipun pemerintah telah menetapkan hari pemungutan suara sebagai hari libur nasional.

Fenomena ini menjadi sorotan dalam perkembangan demokrasi di Tasikmalaya, menggambarkan tantangan yang terus dihadapi penyelenggara pemilu.

Ketua KPU Kota Tasikmalaya, Asep Rismawan, mencatat bahwa penurunan ini disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah perbedaan pemetaan Tempat Pemungutan Suara (TPS) antara Pemilu dan Pilkada.

Ini bukan kali pertama masalah teknis seperti lokasi TPS memengaruhi partisipasi warga. Dalam konteks historis, pemilu sebelumnya menunjukkan bahwa perubahan dalam struktur pemilihan dapat membingungkan pemilih.

“Perbedaan cara pemetaan TPS antara Pemilu dan Pilkada menjadi salah satu penyebabnya,” ujar Asep dalam rapat pleno rekapitulasi di Hotel Grand Metro pada 2 Desember 2024.

Ia menambahkan, aktivitas warga di luar kota pada hari pemungutan suara juga turut berperan dalam rendahnya angka kehadiran pemilih. Meski hari pemilihan diresmikan sebagai hari libur nasional—sebuah tradisi yang dimulai sejak era reformasi untuk meningkatkan aksesibilitas pemilih—banyak warga tetap tidak menggunakan hak pilih mereka.

Baca: KPU Kota Tasikmalaya Umumkan Hasil Rekapitulasi Suara Pilkada 2024

Asep menjelaskan bahwa keputusan untuk hadir di TPS sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu, sebuah kenyataan yang telah menjadi bagian dari proses demokrasi di Indonesia sejak lama.

Tantangan ini bukan hal baru bagi KPU. Dalam sejarah Pilkada di Indonesia, peningkatan partisipasi pemilih selalu menjadi prioritas, tetapi sering kali terkendala oleh berbagai faktor, baik teknis maupun sosial.

Ia menegaskan bahwa KPU Kota Tasikmalaya akan melakukan evaluasi untuk memastikan peningkatan partisipasi pada pemilu mendatang. “Kami akan terus berusaha agar partisipasi masyarakat dalam Pilkada selanjutnya dapat meningkat,” katanya.

Hingga kini, angka pasti terkait penurunan partisipasi belum dirilis. KPU Tasikmalaya berencana mengumumkan data final setelah rekapitulasi selesai dilakukan.

Namun, fakta ini menambah daftar panjang tantangan demokrasi lokal, menandai 2024 sebagai salah satu periode dengan tingkat partisipasi yang memerlukan perhatian serius dalam catatan sejarah Pilkada di Tasikmalaya.

error: Content is protected !!