KOROPAK.CO.ID – Sejak dahulu cerita-cerita mistis sudah jadi camilan sehari-hari. Mulai dari hantu yang nongkrong di pohon mangga, kuntilanak cekikikan tengah malam, sampai legenda urban, tuyul doyan colong uang receh.
Kalau dipikir-pikir, manusia memang punya bakat alami bikin skenario serem ya. mungkin hidup terlalu hambar, kalau semua hal rasional terus, kan? haha
Kenapa sih kita suka mistik?
Sebenarnya, daya tarik mistik itu simpel: bikin hidup jadi seru. Coba bayangin kalau semua hal di dunia ini bisa dijelaskan ilmiah. Nggak ada lagi cerita seram di depan api unggun, nggak ada sensasi bulu kuduk berdiri. pasti Boring bor..
Selain itu, mistik juga sering kali jadi coping mechanism untuk menghadapi yang nggak kita ngerti. Misalnya, pas nasi goreng di meja tiba-tiba hilang. Daripada mikir temen kamu nyolong, lebih gampang bilang, “Ah, mungkin kuntilanak laper.” atau “Ini pasti ulah makhluk astral!” Kan lebih seru gitu…
cerita-cerita horor, Beda tipis sama cinta. bikin jantung berdebar, haha
mistik juga jadi pelarian, pas kita lagi mentok sama kenyataan. Misal, tiba-tiba listrik mati malam Jumat Kliwon. Daripada mikir “Tagihan belum dibayar,” kita lebih suka percaya ini ulah arwah penasaran. Kenapa? Karena jauh lebih cinematic. Ada efek dramanya gitu, Sob.haha
Imajinasi dan Logika Adalah Pertarungan Abadi
Banyak dari cerita mistik ini sebenarnya lahir dari imajinasi yang kelewat subur. Bayangin, zaman dulu nggak ada Netflix atau TikTok buat hiburan. Orang-orang menciptakan cerita-cerita mistis buat ngisi waktu senggang mereka. Muncullah cerita tentang pocong, wewe gombel, dan sodara-sodaranya yang lain…
Meskipun logika kita bilang mistik itu nggak masuk akal, Namun percaya sama sesuatu yang misterius itu bikin kita merasa ada yang lebih besar dari diri kita, entah itu kekuatan gaib atau energi semesta.
Baca: Membongkar Mitos: Peran Dukun Perempuan dalam Dunia Mistis
Mistik: Kekuatan atau Kekacauan?
problemnya adalah saat mistik dimanfaatkan untuk hal-hal yang nggak bener. Ada aja orang yang pakai dalih mistik buat tipu-tipu. Mulai dari “batu ajaib penglaris”, jualan jimat anti sial (padahal cuma batu akik biasa) sampai “susuk buat ngeluluhkan hati gebetan, semua ada. Di sinilah perlu radar kritis.
Tapi, kita juga nggak bisa semena-mena ngecap semua hal mistik itu omong kosong. Ada budaya dan tradisi yang sudah ribuan tahun memanfaatkan elemen mistik ini buat hal-hal positif.
Di sisi lain, Banyak tradisi lokal yang nyelipin unsur mistis sebagai cara menjaga identitas. Ritual-ritual adat atau cerita turun-temurun kadang jadi jembatan antar generasi buat ngobrol soal hidup, sambil ngingetin kalau kita ini cuma sejumput kecil di semesta yang luas.
Jadi, Gimana Kita Harus Menyikapi?
Kuncinya mungkin sederhana: nikmati cerita mistiknya, tapi jangan sampai tersesat. Kalau denger cerita serem, anggap aja hiburan Ini dibisikin (sambil tetap waspada, siapa tahu pintu kamar tiba-tiba kebuka sendiri)haha. Kalau ada fenomena aneh, coba cari penjelasan rasional dulu, baru deh mikir ke arah gaib. Jangan kebalik.
Dan yang paling penting, tetap santai. Hidup ini cukup ribet tanpa harus dibikin rumit sama cerita hantu atau ritual aneh. Kalau ada yang bilang, “Eh, jangan keluar magrib, nanti digondol wewe gombel,” jawab aja, “Bilangin ke wewe gombel, gue nggak main sembarangan.”
lanjutkan menikmati cerita-cerita mistis dengan cara yang sehat. Boleh seru-seruan, boleh juga ambil hikmahnya. Tapi kalau ada yang tiba-tiba nawarin “minyak penglaris” atau “JIMAT” seharga motor bekas, nah, itu saatnya kamu bilang, “Terima kasih, saya pilih logika.”