Muasal

Misteri Nama Desa Jepang Kudus dan Sejarah Masjid Wali

×

Misteri Nama Desa Jepang Kudus dan Sejarah Masjid Wali

Sebarkan artikel ini
Misteri Nama Desa Jepang Kudus dan Sejarah Masjid Wali
Doc. Foto: Beta News

KOROPAK.CO.ID – Di Kabupaten Kudus, terdapat sebuah desa yang memiliki nama unik dan menarik perhatian banyak orang, yakni Desa Jepang. Nama ini sering kali menjadi perbincangan bagi mereka yang melintas di Jalan Pantura Kudus, karena adanya plang penunjuk arah yang mengarah ke “Jepang”, tentu saja, nama ini membangkitkan rasa ingin tahu.

Desa Jepang terletak di wilayah Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, dan memiliki sejarah yang erat kaitannya dengan tokoh besar, Aryo Penangsang, atau yang dikenal dengan Adipati Jipang.

Sejarah Desa Jepang bermula pada masa lalu, saat Aryo Penangsang, murid dari Sunan Kudus, sering berkunjung ke wilayah ini dalam perjalanannya menuju Pondok Pesantren Sunan Kudus.

Dulu, Desa Jepang adalah sebuah rawa besar yang sering menjadi tempat persinggahan Aryo Penangsang. Setiap kali melakukan perjalanan dari Kadipaten Jipang (sekarang wilayah Kabupaten Blora) menuju Pondok Pesantren Sunan Kudus, Aryo Penangsang akan singgah dan menambatkan perahunya di rawa tersebut.

Sunan Kudus yang mengetahui kebiasaan muridnya itu merasa iba dan memutuskan untuk mendirikan sebuah masjid di wilayah yang kini dikenal sebagai Desa Jepang. Masjid tersebut tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai tempat istirahat bagi Aryo Penangsang yang lelah dalam perjalanannya.

Baca: Misteri Kosongnya Kampung Alur Jambu di Aceh Tamiang

Pembangunan masjid ini dimulai oleh Sunan Kudus dan kemudian dilanjutkan oleh Aryo Penangsang. Masjid tersebut diberi nama Masjid Wali, sebagai penghormatan kepada para wali yang mengembangkan ajaran Islam di tanah Jawa.

Masjid Wali terkenal dengan konstruksinya yang unik, menggunakan Soko Papat—struktur masjid yang terbuat dari kayu utuh, mirip dengan masjid-masjid yang dibangun oleh para Wali Songo.

Ini menjadi simbol penting dari warisan budaya dan spiritualitas yang dimiliki oleh desa tersebut. Meskipun memiliki sejarah yang mendalam, tidak banyak warga Desa Jepang yang mengetahui asal-usul nama desa dan sejarah berdirinya masjid tersebut.

Beberapa penduduk setempat, seperti Inayyah dan Sulikah, mengaku tidak mengetahui lebih jauh tentang asal-usul nama Desa Jepang dan hanya mengetahui bahwa Masjid Wali adalah masjid yang dibangun oleh para wali. Meski begitu, Desa Jepang tetap menjadi saksi bisu perjalanan panjang kehidupan spiritual yang berakar dalam sejarah keagamaan di Jawa.

error: Content is protected !!