Muasal

Sejarah Perjalanan LKBN ANTARA Dari Proklamasi hingga Era Digital

×

Sejarah Perjalanan LKBN ANTARA Dari Proklamasi hingga Era Digital

Sebarkan artikel ini
Sejarah Perjalanan LKBN ANTARA Dari Proklamasi hingga Era Digital
Doc. Foto: antaranews.com

KOROPAK.CO.ID – Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA, yang lebih dikenal dengan LKBN ANTARA, merupakan satu-satunya kantor berita yang dimiliki oleh pemerintah Indonesia.

Didirikan pada 13 Desember 1937, ANTARA memiliki perjalanan panjang yang dimulai sejak era perjuangan kemerdekaan dan terus berkembang hingga saat ini, memainkan peran krusial dalam penyebaran informasi kepada publik Indonesia dan dunia internasional.

Cikal bakal berdirinya ANTARA bermula dari ketidakpuasan beberapa pemuda terhadap pemberitaan yang disajikan oleh media masa penjajahan Belanda.

Pada 13 Desember 1937, Adam Malik, Soemanang, A.M. Sipahoetar, dan Pandoe Kartawigoena mendirikan NV Kantor Berita Antara dengan tujuan untuk menciptakan kantor berita yang dapat menyuarakan aspirasi rakyat Indonesia, terutama terkait isu-isu sosial politik yang terkadang tidak terangkat dalam media yang ada pada masa itu.

Awalnya, ANTARA hanya menerbitkan buletin sederhana yang dikenal dengan nama “Buletin Antara,” dengan kantor pertamanya berlokasi di Jalan Pos No. 57, Jakarta. Meskipun beroperasi dengan keterbatasan, semangat untuk memperjuangkan kemerdekaan melalui informasi menjadi pendorong utama dalam perjalanan kantor berita ini.

Pada masa pendudukan Jepang pada 1942, kantor ANTARA sempat mengalami perubahan besar. Awalnya, kantor tersebut dipindahkan ke gedung bekas Aneta di Jalan Antara No. 53, Pasar Baru, Jakarta.

Dalam upaya mengontrol pemberitaan, pemerintah Jepang mengubah nama Kantor Berita Antara menjadi Yashima, yang berarti “semesta” dalam bahasa Jepang. Meskipun demikian, semangat nasionalisme tetap terjaga di kalangan wartawan ANTARA, yang kemudian berperan penting dalam mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Salah satu momen penting dalam sejarah ANTARA terjadi pada 17 Agustus 1945, ketika kantor berita ini berhasil menyiarkan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia ke seluruh dunia. Berita proklamasi ini tersebar meskipun dihadapkan dengan tantangan besar, seperti upaya penyensoran dari pihak Jepang.

Keberanian wartawan ANTARA dalam menyelipkan naskah proklamasi ke dalam berita yang sudah disetujui oleh kantor berita Jepang menjadi salah satu prestasi sejarah yang patut dicatat.

Setelah Indonesia merdeka, ANTARA terus berkembang pesat dan turut berperan dalam menginformasikan perkembangan penting baik dalam negeri maupun luar negeri.

Baca: Sejarah Hari Bhakti Transmigrasi, Tonggak Pemerataan dan Pembangunan Bangsa

Transformasi besar terjadi pada tahun 1962, ketika pemerintah Indonesia mengalihkan kepemilikan ANTARA menjadi lembaga pemerintah, di bawah nama Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA (LKBN ANTARA), yang berada langsung di bawah kendali Presiden Republik Indonesia.

Perubahan status ini menguatkan peran ANTARA sebagai media penyedia informasi resmi pemerintah dan memastikan bahwa kantor berita ini dapat menjalankan fungsi pentingnya dengan lebih efektif.

Pada era reformasi, tepatnya pada 18 Juli 2007, status ANTARA berubah menjadi Perusahaan Umum (Perum), dengan tujuan memberikan fleksibilitas lebih dalam beroperasi sebagai lembaga yang tetap mengemban fungsi pelayanan publik sambil menjalankan prinsip-prinsip bisnis yang sehat.

Era digital juga membuka peluang baru bagi ANTARA untuk lebih mengembangkan layanannya, dari yang semula hanya berupa berita teks dan foto, kini ANTARA telah merambah ke dalam penyediaan konten multimedia seperti video dan infografis, menjadikannya salah satu sumber informasi terpercaya di Indonesia.

Jaringan ANTARA tidak hanya meliputi seluruh wilayah Indonesia, tetapi juga mencakup beberapa negara strategis seperti Malaysia dan Tiongkok, serta menjalin kerjasama internasional dengan sejumlah kantor berita besar seperti Reuters, AFP, AP, dan Xinhua.

Melalui jaringan ini, ANTARA berperan penting dalam menyebarkan informasi yang akurat, terpercaya, dan berimbang, sekaligus mendukung diplomasi publik Indonesia di dunia internasional.

Dengan komitmen untuk terus berinovasi dan menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi informasi, ANTARA tetap menjaga perannya sebagai jembatan informasi yang menghubungkan Indonesia dengan dunia.

Ke depannya, tantangan besar seperti persaingan dengan media online dan platform media sosial, serta ancaman terhadap akurasi informasi, akan menjadi bagian dari ujian bagi ANTARA.

Namun, dengan jaringan yang kuat, pengalaman panjang dalam sejarah jurnalisme Indonesia, dan dedikasi terhadap kebenaran, ANTARA diyakini akan terus menjadi pilar utama dalam dunia media di Indonesia.

error: Content is protected !!