KOROPAK.CO.ID – Permainan tradisional Golilio, yang berasal dari kebudayaan Betawi, adalah salah satu bentuk hiburan yang mengisi waktu luang anak-anak pada masa lalu.
Meskipun kini permainan ini tidak lagi sering dijumpai, Golilio pernah menjadi permainan yang sangat populer, terutama di kalangan anak-anak Betawi, khususnya mereka yang berusia antara sembilan hingga lima belas tahun.
Pada masa itu, permainan Golilio biasanya dimainkan pada musim panen, saat anak-anak Betawi sedang menunggu orang tua mereka bekerja di sawah. Keunikan permainan ini terletak pada alat yang digunakan: batang padi.
Batang padi, yang sering digunakan dalam permainan ini, memiliki kemampuan untuk mengeluarkan bunyi ketika ditiup, mirip seperti sebuah peluit. Suara yang dihasilkan oleh batang padi inilah yang kemudian dijadikan sebagai bahan permainan untuk saling beradu, mencari suara yang paling merdu di antara mereka.
Namun, batang padi bukan satu-satunya alat yang digunakan. Selain batang padi, anak-anak juga bisa menggunakan daun pisang atau daun kelapa untuk menggantikan batang padi tersebut.
Dalam beberapa kasus, batang padi juga bisa diubah bentuknya menjadi alat mirip terompet, dengan melilitkan daun pisang atau daun kelapa di ujungnya untuk memperindah suara yang dihasilkan.
Baca: Mengenal Sompyo, Permainan Seru yang Meningkatkan Kreativitas
Cara bermainnya cukup sederhana. Setiap anak akan memotong batang padi dan meninggalkan sebagian ruasnya. Dengan hati-hati, batang padi tersebut kemudian dipijit agar pecah, membentuk rongga di dalamnya yang memungkinkan suara keluar ketika ditiup.
Anak-anak kemudian berlomba mengeluarkan bunyi terbaik dari alat yang mereka buat. Dalam beberapa kasus, permainan ini bisa berubah menjadi sebuah kompetisi, dengan anak-anak saling mengadu kemampuan untuk menghasilkan suara terbaik.
Golilio, yang dulu dimainkan untuk mengisi waktu luang saat musim panen, juga memiliki fungsi lain, yaitu untuk menggembalakan ternak. Bunyi yang dihasilkan dari tiupan batang padi menjadi penanda bagi ternak untuk mengikuti arah yang diinginkan.
Namun, seiring dengan berkembangnya zaman dan masuknya teknologi, keberadaan permainan tradisional ini semakin memudar. Anak-anak kini lebih tertarik pada hiburan modern yang ditawarkan oleh kemajuan teknologi.
Meski demikian, Golilio tetap menjadi bagian penting dari sejarah kebudayaan Betawi, mengingatkan kita akan betapa eratnya hubungan antara masyarakat tradisional dengan alam dan budaya mereka.