KOROPAK.CO.ID – Melati Suryodarmo, seniman pertunjukan kontemporer yang sudah dikenal luas di dunia internasional, telah mencatatkan namanya dalam sejarah seni pertunjukan.
Berasal dari Solo, Jawa Tengah, ia tumbuh dalam lingkungan yang kaya dengan seni. Orang tuanya adalah penari, dan sekitarnya dipenuhi dengan pemain teater.
Meskipun awalnya berkuliah di jurusan yang tidak ada kaitannya dengan seni yakni mengambil jurusan Hubungan Internasional di Universitas Padjajaran, namun kecintaannya terhadap seni sudah tertanam sejak kecil.
Sebagai lulusan master bidang performance art dari The Hochschule fuer Bildende Kuenste (HBK) di Braunschweig, Jerman, Melati telah melanglang buana dengan berbagai pertunjukan seni di festival internasional.
Ia memanfaatkan tubuhnya sebagai medium untuk menyampaikan pesan tanpa kata-kata, melalui gerakan tubuh, mimik wajah, dan pakaian yang mendukung makna tersebut.
Baca: Nina Wahdini Bangkitkan Kembali Permainan Tradisional Lewat TGR
Salah satu karya fenomenalnya adalah “The Butter Dance” (2000), yang bermula dari tugas kuliahnya. Di atas permukaan mentega yang licin, Melati menari dengan sepatu hak tinggi, mengungkapkan bahwa hidup penuh dengan jatuh dan bangkit, sesuatu yang dirasakannya sendiri dalam perjalanan hidupnya.
Karya-karyanya seperti “24, 901 Miles”, yang menggambarkan perjalanan migrasi manusia, juga mencerminkan pengalaman pribadinya sebagai seorang perantau yang dimulai dari Indonesia hingga ke Jerman. Karya-karya Melati tidak hanya berbicara soal seni, tetapi juga protes terhadap politik, sosial, dan budaya.
Selain mencetak prestasi internasional, Melati juga sangat peduli terhadap perkembangan seni di Indonesia. Pada tahun 2012, ia mendirikan Studio Plesungan di Solo, sebuah ruang kreatif yang menyediakan fasilitas untuk seniman muda dan menjadi tempat untuk diskusi serta workshop seni.
Melati percaya bahwa kesenian Indonesia dapat berkembang lebih jauh melalui ruang kreatif yang mendukung para seniman untuk berkarya dan berinovasi.
Karya dan dedikasinya menjadikan Melati Suryodarmo bukan hanya sebagai seniman global, tetapi juga seorang pendorong perubahan dan pengembangan kesenian di tanah air.