KOROPAK.CO.ID – Delapan koleksi unggulan Museum Negeri Nusa Tenggara Barat (NTB) kini dipamerkan di ajang internasional Islamic Arts Biennale yang digelar di Jeddah, Arab Saudi.
Pameran bergengsi ini akan berlangsung selama empat bulan, dari 25 Januari hingga 25 Mei 2025, dan diselenggarakan di Terminal Haji Barat Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah.
Menurut Bunyamin, kurir Museum NTB, tim ahli telah selesai menyiapkan koleksi-koleksi untuk dipamerkan, yang mencerminkan tradisi Islam yang kental di Nusa Tenggara Barat. “Koleksi ini siap dinikmati oleh pengunjung dari berbagai belahan dunia,” ujarnya pada Jumat (17/1/2025).
Koleksi-koleksi yang dipamerkan mencakup artefak-artefak penting seperti keris togogan, keris grantim, kitab Tajul Muluk, dan pekinangan (peralatan makan sirih), serta cipo’ cila, jilbab khas perempuan Sumbawa. Koleksi-koleksi ini menggambarkan akulturasi budaya lokal dengan nilai-nilai Islam yang telah melekat di masyarakat Nusa Tenggara Barat.
Pameran Islamic Arts Biennale yang diselenggarakan oleh Diriyah Biennale Foundation ini juga diikuti oleh negara-negara besar dunia, dan Indonesia, sebagai perwakilan Asia Tenggara, turut serta dalam ajang ini dengan tiga museum terkemuka, yaitu Museum NTB, Museum Sonobudoyo di Yogyakarta, dan Perpustakaan Nasional Jakarta.
Baca: Museum Kretek Kudus Ikut Pameran Nasional di Surakarta
Museum NTB diposisikan di bagian Al-Mathala bersama dengan Turki, yang menyajikan karya seni bertema taman dalam peradaban Islam. Di ruang ini, pengunjung dapat merasakan keindahan karya-karya yang berkaitan dengan alam, budaya taman, serta refleksi sosial dan lingkungan kontemporer.
Kepala Museum NTB, Ahmad Nuralam, mengungkapkan kebanggaannya atas partisipasi Museum NTB dalam Islamic Arts Biennale, yang dianggap sebagai langkah strategis untuk memperkenalkan kekayaan budaya Islam dari Indonesia, khususnya Nusa Tenggara Barat, kepada dunia internasional.
“Ini adalah kesempatan besar untuk memperkenalkan kebudayaan Islam yang kaya dan beragam dari Nusa Tenggara Barat, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai negara dengan warisan budaya Islam yang luar biasa,” kata Nuralam.
Keikutsertaan ini diharapkan dapat membuka wawasan global mengenai sejarah dan budaya Islam yang berkembang di Indonesia, serta mengundang perhatian lebih terhadap nilai-nilai luhur yang ada dalam tradisi Islam di tanah air.