Muasal

Menelusuri Legenda Antu Ayek, Hantu Pembawa Malapetaka di Sumsel

×

Menelusuri Legenda Antu Ayek, Hantu Pembawa Malapetaka di Sumsel

Sebarkan artikel ini
Menelusuri Legenda Antu Ayek, Hantu Pembawa Malapetaka di Sumsel
Doc. Foto: Ilustrasi/GenPI.co

KOROPAK.CO.ID – Hikayat Antu Ayek, sebuah cerita mitos yang sangat terkenal di Sumatra Selatan (Sumsel), mengisahkan tentang seorang hantu yang menjadi penunggu di sebuah sungai.

Antu Ayek dikenal dengan cerita menakutkan, di mana ia dikatakan sering menculik anak-anak yang bermain di pinggiran sungai. Namun, siapa sebenarnya Antu Ayek? Apakah ia sekadar mitos, ataukah ada cerita tragis di baliknya?

Menurut kepercayaan masyarakat, Antu Ayek adalah arwah seorang gadis yang hidup di zaman dahulu. Arwah ini diperkirakan gentayangan akibat nasib tragis yang menimpa dirinya semasa hidup. Cerita dimulai dengan seorang gadis bernama Juani yang hidup di sebuah desa sederhana di Sumatra Selatan.

Juani dikenal akan kecantikannya yang luar biasa, yang membuat banyak pemuda datang melamar dirinya. Namun, Juani selalu menolak lamaran tersebut, karena ia belum ingin menikah.

Suatu hari, ayah Juani datang dengan kabar yang mengejutkan. Juani akan dijodohkan dengan seorang pemuda bernama Bujang Juandan, yang merupakan keluarga kaya di desa tersebut. Namun, meskipun Bujang Juandan kaya, ia memiliki penampilan fisik yang sangat buruk.

Baca: Mister Gepeng, Legenda Urban yang Menghantui Era 90-an

Penyakit kulit yang dideritanya membuatnya dijuluki “Bujang Kurap” oleh masyarakat setempat. Perjodohan ini terpaksa terjadi karena ayah Juani memiliki hutang yang besar kepada keluarga Bujang Juandan.

Juani yang sangat sedih dan bingung, tidak bisa mengubah takdirnya. Ia merasa kasihan kepada ayahnya yang terjerat hutang, namun di sisi lain, ia tidak ingin menikah dengan Bujang Juandan yang buruk rupa. Hari pernikahan yang ditentukan semakin dekat, dan Juani merasa tertekan.

Ketika hari itu tiba, Juani dirias dengan baju pengantin dan menunggu kedatangan keluarga Bujang Juandan. Namun, rasa sedih yang mendalam membuat Juani tidak tahan lagi. Diam-diam, ia meninggalkan acara tersebut dan berlari menuju sungai terdekat.

Dengan hati yang hancur, Juani melompat ke dalam sungai untuk mengakhiri hidupnya. Kematian tragis Juani membuat arwahnya tidak tenang dan menjadi gentayangan. Arwah Juani yang kini berubah menjadi Antu Ayek, dipercaya menghuni sungai tersebut dan sering menakut-nakuti anak-anak yang bermain di pinggirnya.

Kepercayaan ini telah berkembang menjadi bagian dari mitos lokal di Sumatra Selatan, menjadikan Antu Ayek sebagai sosok yang selalu dikenang dalam cerita rakyat yang terus hidup hingga kini.

error: Content is protected !!