KOROPAK.CO.ID – Pernahkah Kawan mendengar permainan tradisional anjir? Mungkin kata “anjir” lebih sering kita dengar sebagai ungkapan dalam percakapan sehari-hari, namun tahukah Kawan bahwa anjir juga adalah sebuah permainan tradisional yang berasal dari Yogyakarta?
Permainan ini, meskipun sudah jarang ditemukan di masa sekarang, dulunya sangat populer di kalangan anak-anak yang sedang menggembalakan hewan ternak sambil mencari rumput untuk pakan mereka. Anjir adalah permainan yang mengajarkan keterampilan, ketelitian, dan kerjasama, sembari mengisi waktu luang di padang rumput.
Dikutip dari buku Permainan Anak-Anak Daerah Istimewa Yogyakarta, nama anjir sendiri diambil dari cara permainan ini dilakukan. Anjir berarti sesuatu yang kecil dan panjang yang berdiri tegak.
Dalam permainan ini, pemain akan melemparkan sebuah arit dan berusaha menancapkannya di tanah dengan posisi berdiri. Keberhasilan untuk menancapkan arit tersebutlah yang menjadi inti dari permainan ini.
Dahulu, saat anak-anak menggembalakan hewan ternak mereka, permainan ini sering dimainkan di sore hari, menjelang waktu Maghrib. Dibutuhkan minimal dua orang pemain untuk memulai permainan ini. Setiap anak yang ikut bermain biasanya sudah membawa arit untuk memotong rumput, dan alat ini pun digunakan untuk permainan anjir.
Untuk memulai, pemain pertama akan mengundian giliran dan mulai melemparkan aritnya. Arit tersebut harus dilempar dengan hati-hati agar bisa menancap dengan posisi berdiri.
Baca: Nostalgia Masa Kecil dengan Keseruan Bermain Donal Bebek
Jika berhasil, giliran berlanjut kepada pemain selanjutnya. Pemain yang gagal menancapkan arit akan dikeluarkan dari permainan. Pemain yang terakhir berhasil menancapkan arit akan dinyatakan sebagai pemenang.
Serunya lagi, pemain yang kalah dapat diberi hukuman seperti menggendong pemenang untuk jarak tertentu, menambah keceriaan permainan. Semua ini dilakukan sambil menunggu hewan ternak mereka selesai makan.
Namun, meski permainan ini mengasyikkan, anjir tetap memerlukan kehati-hatian. Karena menggunakan arit, alat yang cukup tajam, risiko cedera bisa terjadi jika tidak berhati-hati dalam melempar atau menangkap arit.
Permainan anjir menggambarkan bagaimana anak-anak zaman dulu memanfaatkan waktu mereka dengan cara yang kreatif dan menyenangkan, sembari mengenal dan menjaga alat pertanian yang juga penting bagi kehidupan mereka.
Kini, meskipun permainan ini sulit ditemukan, jejak sejarah dan tradisinya tetap dapat dikenang sebagai bagian dari budaya lokal yang unik.