Warga Minta Dedi Mulyadi Cek Rumah Penjual Kaos Persib
Koropak.co.id – Usai melakukan deklarasi di Sasana Budaya Ganesha, Selasa (9/1/2018) calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bertolak ke Stadion Sidolig, Kota Bandung untuk bergabung dengan rombongan kesenian dari 27 Kabupaten/Kota yang akan bergerak menuju KPU Jawa Barat.
Namun, mendadak Dedi Mulyadi diminta oleh salah seorang warga untuk melihat kondisi rumah Budiman (40) yang diketahui sehari-hari menjalankan profesi sebagai penjual kaos Persib di Stadion Sidolig.
“Jadi ini rumahnya? Tinggal sekeluarga disini?,” kata Dedi kepada Budiman.
Budiman kemudian menceritakan ihwal rumah berukuran 2×3 meter yang ditinggali. Rumah tersebut seharusnya dibagi menjadi 5 bagian berdasarkan hak waris dari orang tuanya. Tetapi, karena salah seorang keluarganya bekerja di Papua, rumah tersebut hanya dibagi 4.
“Iya Pak, mohon maaf kecil rumahnya. Seharusnya dibagi 5, tapi ada satu saudara kerja di Papua telah mengikhlaskan. Jadi, cuma dibagi 4,” katanya.
Budiman pun sempat mengeluhkan penghasilan dirinya yang tidak menentu. Pasalnya, kaos Persib yang ia jual bukan merupakan miliknya. Dia hanya membantu menjual kaos milik salah satu juragan kaos di wilayah tersebut. “Sehari-hari jualan kaos Pak. Tapi ya begitu, tidak tentu per harinya,” ujar Budiman.
Keluhan Budiman tersebut mengetuk hati Dedi Mulyadi. Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat itu memang dikenal dengan sifat filantropi yang dimilikinya. Kemudian memberikan sejumlah modal usaha untuk Budiman. “Mau ya jualan kaos sendiri? Biar penghasilannya lebih besar. Akang juga bisa mewujudkan cita-cita mendapatkan rumah yang lebih layak,” ujar Dedi menawarkan.
Tawaran modal sebesar Rp10 Juta tersebut kontan diterima oleh Budiman. Ia mengucapkan terima kasih dan menawarkan kembali bantuan yang bisa dilakukannya untuk Dedi Mulyadi dalam rangka menghadapi Pilgub Jawa Barat. Tetapi, keinginan kuat Budiman ditolak secara halus oleh Dedi. Budayawan Sunda tersebut mengatakan pekerjaan yang tengah ditekuni oleh Budiman sebenarnya sudah merupakan bantuan kepada dirinya.
“Akang kalau tekun bekerja, itu sebenarnya sudah membantu saya. Karena, akang tidak nganggur. Pengangguran itu kan menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah,” katanya.*
Editor : Fitri